-->

List

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat Datang di Blog Guru SDN 27 Lawang Kidul Tanjung Enim Sumatera Selatan

Contoh PTK Guru Kelas




PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS IV SD NEGERI 134 OGAN KOMERING ULU
TENTANG PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT
DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA KARTU BERWARNA POSITIF DAN NEGATIF

LAPORAN

PERBAIKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
KELAS IV SD NEGERI 134 OGAN KOMERING ULU


OLEH
AHMAT APENDI
NIM 823733241



Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional PKP (PDGK 4501)






UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH
UNIVERSITAS TERBUKA
PALEMBANG
2014

ABSTRAK

Penggunaan Alat Peraga Kartu berwarna positif dan negatif  untuk peningkatan Hasil Belajar Matematika tentang Penjumlahan Bilangan Bulat di Kelas IV SD Negeri 134 Ogan Komering Ulu tahun pelajaran 2013-2014. Rumusan masalahnya adalah Apakah Penggunaan Alat Peraga Kartu berwarna positif dan negatif dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas IV SD Negeri 134 Ogan Komering Ulu  tentang  penjumlahan bilangan bulat ?
Teknik pengumpulan data  menggunakan tehnik analisis kuantitatif berupa data tertulis dengan alat pengumpulandata berupa item soal dalam bentuk uraian objektif. Prosedur pelaksanaan tindakanmerupakan suatu siklus kegiatan yang terdiri dari empat tahap kegiatan yaitu (1) Perencanaan (2) Pelaksanaan Tindakan (3) Pegamatan dan Evaluasi (4) Analisis dan Refleksi.
Tujuan penelitian ini adalah Untuk mendeskripsikan penggunaan alat peraga kartu berwarna positif dan negatif  dalam pembelajaran Matematika dapat meningkatkan hasil belajar  siswa dan  untuk menganalisa dampak penggunaan alat peraga kartu berwarna positif dan negatif pada mata pelajaran Matematika tentang penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SDN 134 Ogan Komering Ulu. Subjek penelitian adalah  siswa kelas IV SD Negeri 134 Ogan Komering Ulu yang berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Penelitian ini terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan , pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Setelah penelitian ini berlangsung selama dua siklus dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Matematika tentang penjumlahan bilangan bulat menggunkanan alat peraga kartu berwarna positif dan negatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari hasil ketuntasan siswa secara klasikal pada prasiklus 46,4 % dan daya serap 55,3 %, siklus 1 ketuntasan klasikal 68 % dan daya serap 67,5 % dan siklus 2 ketuntasan klasikal 100 % dan daya serap 90,35 %. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga kartu berwarna positif dan negatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Kata kunci: Alat peraga kartu positif dan kartu negatif,  hasil belajar Matematika, penjumlahan bilangan bulat.











BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.  Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisi. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.  Oleh karena itu matematika perlu untuk diajarkan mulai  dari  Sekolah Dasar dan tingkat selanjutnya.
Akan tetapi karakteristik matematika yang pada dasarnya bersifat abstrak dan deduktif, acapkali menyebabkan matematika yang diajarkan di sekolah menjadi sulit untuk diterima  dan dipahami siswa . Persoalan pokok dalam dunia pendidikan matematika di Indonesia adalah materi pembelajaran yang dirasakan sulit. Banyak siswa SD sampai siswa Menengah tidak berhasil mencapai target minimal dalam evaluasi. (Suwarsono, 1999).  Sementara itu kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan matematika kedalam situasi kehidupan nyata.  Guru dalam pembelajaran di kelas tidak mengkaitkan materi pembelajaran dengan skema yang telah dimiliki siswa, dan siswa kurang diberikan kesempatan untuk menemukan kembali dan mengkonstruksi  sendiri ide-ide matematika. Jenning, Sue dan R. Dunne (1999) dalam  Suharta (2001).
Zani (2006: 6 ) mengemukakan bahwa matematika oleh sebagian besar siswa dianggap sebagai mata pelajaran yang “sulit” dan “menakutkan”. Siswa terkesan menjauhi dan membenci matematika. Persepsi siswa terhadap matematika juga sangat buruk, dimana kebanyakan siswa beranggapan bahwa matematika hanya berguna untuk berhitung, sedangkan materi lain tidak atau kurang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Karena kurang merasakan manfaat matematika maka minat dan hasil belajar matematika siswa menjadi rendah. Guru terlalu banyak memberikan informasi dan  kemudian memberikan contoh dan siswa diminta untuk mengerjakan soal seperti yang teah dikerjakan guru. Hal –hal  rutin seperti ini dilaksanakan setiap kali pertemuan di kelas sehingga membuat siswa bosan dan tidak mampu memahami konsep matematika secara benar. Siswa tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan nalar dan berpikir kritis dan belajar matematika secara mekanistis, dan soal-soal yang diberikan tidak kontekstual.
Kenyataan semacam itu  sangat kontradiksi dengan tujuan pembelajaran matematika yang tercantum pada  lampiran Permen 22 tahun 2005 yang menyatakan bahwa  tujuan diberikannya pelajaran  Matematika  kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar adalah untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Hasil pembelajaran akan dikatakan berhasil apabila materi pembelajaran yang disampaikan kepada peserta didik dapat dipahami dan dikuasai oleh mereka, adapun tingkat pemahaman siswa dapat dilihat dari nilai hasil latihan yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran. Seiring dengan terjadinya perubahan paradigma dalam pengolah dan pembinaan pendidikan akhir – akhir ini, peneliti menghubungkannya dengan  sekolah tempat peneliti bertugas. Berangkat dari refleksi awal, bahwa siswa kelas IV SD Negeri 134 Ogan Komering Ulu masih sangat rendah kemampuannya dalam memahami Penjumlahan  bilangan bulat pada matematika, karena dari 28 siswa jumlah seluruhnya hanya 13 siswa yang mencapai KKM yang ditentukan yaitu 65. Artinya ketuntasan secara klasikal yang diperoleh siswa hanya  46,4 % masih jauh yang diharapkan yaitu 85 %  sedangkan daya serap  55,3 %  masih belum mencapai nilai yang ditentukan yaitu 75 %.



Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi, maka peneliti dan juga sebagai pengajar di kelas tersebut akan mengadakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan alat peraga kartu berwarna yang  positif dan negatif, peneliti berharap dengan adanya perbaikan metode pembelajaran tersebut akan mendapatkan hasil belajar dan memotivasi cara belajar siswa yang lebih efektif.
Selain untuk memperbaiki proses pembelajaran dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa penelitian ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat tugas akhir pada Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP PDGK 4501) Pendidikan Guru Sekolah Dasar Program Strata 1 Universitas Terbuka.

1.      Identifikasi Masalah
Setelah peneliti melakukan penelitian di kelas IV SDN 134 Ogan Komering Ulu, dimulai dari refleksi awal dengan mengadakan proses pembelajaran prasiklus pada akhir pembelajaran diadakan penugasan dengan memberikan beberapa soal latihan yang berkaitan dengan materi penjumlahan bilangan bulat, peneliti mendapatkan hasil yang tidak memuaskan tingkat penguasaan materi yang di peroleh siswa masih rendah dan hanya sedikit sekali siswa mendapatkan nilai yang mencapai KKM. Setelah diadakan pengamatan ternyata selama proses pembelajaran yang  berlangsung, ternyata ada beberapa permasalahan yang didapat yaitu :
a.       Siswa tidak konsentrasi pada saat guru sedang menjelaskan
b.      Siswa di kelas tidak aktif pada saat pelajaran sedang berlangsung
c.       Metode yang digunakan tidak tepat sehingga siswa tidak memahami konsep penjumlahan bilangan bulat
d.      Siswa tidak tertarik dengan penjelasan guru
e.       Guru tidak menggunakan alat peraga yang tepat
f.       Guru tidak melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran



2.      Analisis Masalah
Setelah melakukan diskusi dan konsultasi dengan supervisor  2 faktor utama penyebab rendahnya hasil belajar yang didapat oleh siwa kelas IV SDN 134  Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera selatan pada mata pelajaran Matematika materi penjumlahan bilangan bulat adalah sebagai berikut :
a.       Metode yang digunakan tidak tepat sehingga siswa tidak memahami konsep penjumlahan bilangan bulat
b.      Guru tidak menggunakan alat peraga yang tepat
c.       Siswa tidak tertarik dengan penjelasan guru

3.      Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Untuk memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 134 OKU mata pelajaran Matematika pada materi Penjumlahan Bilangan Bulat peneliti selaku pengajar di kelas tersebut  menggunakan alat peraga kartu positif dan kartu negatif, sehingga hasil ketuntasan secara klasikal mencapai 85 % dengan daya serap 75 %.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan dari analisis tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, “Apakah Penggunaan Alat Peraga Kartu positif dan kartu negatif dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas IV SD Negeri 134 Ogan Komering Ulu  dalam  penjumlahan bilangan bulat ? 

C.      Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan diadakannya penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
1.      Mendeskripsikan penggunaan alat peraga kartu positif dan kartu negatif di kelas IV SDN 134 Ogan Komering Ulu.
2.      Menganalisa dampak penggunaan alat peraga kartu positif dan kartu negatif pada mata pelajaran Matematika tentang penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SDN 134 Ogan Komering Ulu.
D.      Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Penelitian tindakan kelas ini hendaknya dapat memberikan manfaat bagi guru, siswa, peneliti dan sekolah sebagai berikut:
1.      Bagi sekolah penelitian ini bermanfaat untuk perkembangan kemampuan siswa dan instansi terkait khususnya SD Negeri 134 Ogan Komering Ulu
2.      Bagi guru dan supervisor 2 adalah sebagai dokumen penelitian dan dimanfaatkan sebagai bahan perbandingan untuk menangani masalah pembelajaran.
3.      Bagi siswa adalah membantu perkembangan kemampuan dalam memahami materi penjumlahan bilangan bulat khususnya di kelas IV SD Negeri 134 Ogan Komering Ulu.
4.      Bagi peneliti adalah sebagai acuan, sumber informasi tentunya bagi yang berkepentingan dan yang membaca hasil penelitian ini.

















BAB II
KAJIAN PUSTAKA
           
A.    Pengertian Matematika
Matematika menurut Abdurrahman (2003) adalah bahasa simbolis untuk mengekspresikan hubungan – hubungan kuantitatif dan keruangan, yang memudahkan manusia berfikir dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari – hari.

B.     Tujuan Pengajaran Matematika
1.      Memahami konsep – konsep matematika dalam kehidupan sehari – hari.
2.      Memiliki kemampuan dalam mengembangkan pengetahuan.
3.      Mempunyai minat untuk belajar matematika.
4.      Bersikap kritis, terbuka, bertanggung jawab dan mandiri.
5.      Mampu memecahkan masalah dalam kehidupan sehari – hari

C.    Kriteria Penilaian
Kriteria Penilaian tingkat pemahaman siswa terhadap pemahaman materi menurut Purwanto (2001:103) sebagai berikut:
Nilai
Tingkat Penguasaan
Keterangan
A
B
C
D
E
86 – 100 %
76 – 85 %
60 – 75 %
55 – 59 %
< 54 %
Sangat Baik
Baik
Sedang
Kurang
Sangat Kurang





D.      Hasil Belajar
Hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dsb) oleh usaha ;(Dedy Sugono, 2008:528). Sedangkan belajar sebagaimana telah diuraikan di atas adalah proses perubahan tingkah laku, sehingga hasil belajar dapat diartikan sebagai sesuatu yang diadakan oleh usaha merubah tingkahlaku. Hasil belajar sering orang menyebutnya prestasi belajar. Menurut Winkel, prestasi adalah bukti keberhasilan usaha yang dicapai (Winkel, 1986 :162). Hasil Belajar menurut Nana Sudjana (2000 : 7), merupakan suatu kompetensi atau kecakapan yang dapat dicapai oleh siswa setelah melalui kegiatan pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru di suatu sekolah dan  kelas tertentu. Menurut Nana Sudjana yang dikutip oleh Rochmad Wahab (2009 : 24) membagi lima kategori hasil belajar yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual, kognitif, sikap, dan motorik.
Proses Belajar merupakan suatu aktivitas psikis/mental yang berlangsung dalam interaksi aktif  dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan yang relative konstan dan berbekas. Perubahan perilaku ini merupakan hasil belajar yang mencakup ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.(Suprayekti,2003:4). 
Hasil belajar adalah  angka yang  diperoleh siswa yang telah berhasil menuntaskan konsep-konsep mata pelajaran sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan  sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Begitu juga hasil belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang tetap sebagai hasil proses pembelajaran. Hasil  belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah,  yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Prinsip yang mendasari penilaian hasil belajar yaitu untuk memberi harapan bagi siswa dan guru untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Kualitas dalam arti siswa menjadi pembelajar yang efektif dan guru menjadi motivator yang baik. Dalam kaitan dengan itu, guru dan pembelajar dapat menjadikan informasi hasil penilaian sebagai dasar dalam menentukan langkah-langkah pemecahan masalah, sehingga mereka dapat memperbaiki dan meningkatkan belajarnya (Rasyid, 2008 : 67).
E.       Alat Peraga
1.      Pengertian Alat Peraga
Pengertian Alat Peraga Pendidikan adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien ( Sudjana, 2009). Sedangkan menurut  Faizal, 2010, mendefinisikan Alat Peraga Pendidikan sebagai instrument audio maupun visual yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan membangkitkan minat siswa dalam mendalami suatu materi.
2.      Tujuan Alat Peraga
Adapun tujuan penggunaan alat peraga adalah :
a.       Alat peraga bertujuan agar proses pendidikan lebih efektif dengan jalan meningkatkan semangat belajar siswa,
b.      Alat peraga memungkinkan lebih sesuai dengan perorangan, dimana para siswa belajar dengan banyak kemungkinan sehingga belajar berlangsung sangat menyenangkan bagi masing-masing individu.
c.       Alat peraga memiliki manfaat agar belajar lebih cepat segera bersesuaian antara kelas dan diluar kelas/
d.       Alat peraga memungkinkan mengajar lebih sistematis dan teratur.
3.      Manfaat Alat Peraga
a.       Menimbulkan minat belajar.
b.      Membantu siswa  untuk belajar dengan cepat dan belajar lebih banyak materi/bahan yang disampaikan.
c.       Merangsang sasaran pendidikan untuk dapat meneruskan pesan-pesan yang disampaikan guru  kepada siswa.
d.      Mempermudah penyampaian bahan/materi pendidikan/informasi oleh para pendidik atau pelaku pendidikan.



BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A.      Subjek, Tempat, Waktu Penelitian dan Pihak yang Membantu
Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 134 Ogan Komering Ulu dengan beralamatkan di Desa Kartamulia Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2013-2014 semester 2 mulai tanggal 18 Maret 2014 sampai dengan 02 April 2014. Adapun mata pelajaran yang diteliti adalah Matematika dengan materi Penjumlahan Bilangan Bulat di kelas IV SDN 134 Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan.
Siswa kelas IV SDN 134 Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan dipilih sebagai objek penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut :
1.      Peneliti mengajar di kelas tersebut.
2.      Motivasi belajar siswa masih sangat rendah.
3.      Pada saat peneliti mengajar keadaan siswa tidak aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
4.      Hasil ulangan dari 28 siswa jumlah seluruhnya hanya 13 siswa yang mencapai KKM yang ditentukan yaitu 65. Artinya ketuntasan secara klasikal yang diperoleh siswa hanya  46,4 % masih jauh yang diharapkan yaitu 85 %  sedangkan daya serap hanya 55,3 %  masih belum mencapai nilai yang ditentukan yaitu 75 %.
Untuk lebih efektif dalam penelitian ini, ada beberapa pihak yang terlibat secara langsung  untuk membantu Peneliti untuk melaksanakan kegiatan penelitian ini yaitu :
1.      Ibu Sri Rahayu Candra Lela, S.Pd. MM sebagai Supervisor 1 selaku tutor yang ditugaskan di UPBJJ-UT Kelompok Belajar Baturaja Ogan Komering Ulu, yang bertugas membimbing pelaksanaan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) di kelas bimbingan untuk membuat laporan perbaikan pembelajaran.
2.      Ibu Husnawaty, S.Pd.SD sebagai Supervisor 2 dan Penilai 2 adalah Kepala Sekolah SDN 134 Ogan Komering Ulu bertugas membimbing Mahasiswa melakukan praktek perbaikan pembelajaran di kelas tempat mahasiswa mengajar dan mengadakan penelitian.
3.      Ibu Sumirah, S.Pd.SD sebagai Penilai 1 yang ditunjuk oleh Supervisor 2 adalah guru senior di SDN 134 Ogan Komering Ulu.

B.       Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Agar penelitian ini dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti maka proses penelitian perbaikan pembelajaran ini melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Supaya penelitian ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan siklus-siklus yang di amati, ada beberapa prosedur kerja yang harus di lakukan yaitu :
1.      Perencanaan Tindakan
2.      Pelaksanaan Tindakan
3.      Pengamatan
4.      Refleksi

SIKLUS 1
1.        Perencanaan Tindakan
Adapun kegiatan pada tahapan  perencanaan ini adalah sebagai berikut :
a.         Menentukan jadwal perbaikan pembelajaran siklus I
b.         Menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajran siklus I
Adapun Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I merupakan  Rencana Perbaikan Pembelajaran pada kegiatan pembelajaran prasiklus sebelum Penelitian Tindakan Kelas. Pada kegiatan Perbaikan Pembelajaran Siklus I yang perlu diperbaiki adalah Metode yang digunakan oleh peneliti pada saat melakukan kegiatan pembelajaran di kelas IV SDN 134 Ogan Komering Ulu mata Pelajaran Matematika materi Penjumlahan Bilangan Bulat, selain itu yang perlu diperbaiki adalah langkah-langkah kegiatan pembelajaran. Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang diperbaiki sebagai berikut :
1.      Kegiatan Awal  ( 10 Menit )
F Salam
F Mengabsen siswa
F Bertanya jawab dengan siswa tentang jenis-jenis bilangan bulat
F Menyampaikan tujuan pembelajaran
2.       Kegiatan Inti (45 Menit )
a.       Eksplorasi
F Guru memberikan informasi kepada siswa untuk membuka buku pelajaran Matematika halaman 145.
F Guru menjelaskan cara menjumlahkan bilangan bulat
F Guru menggunakan alat peraga kartu positif dan negatif untuk didemonstrasikan kepada siswa cara penggunaanya pada operasi penjumlahan bilangan bulat.
F Guru memberikan contoh cara menjumlahkan bilangan bulat positif dan negatif dengan menggunakan alat peraga.
F Guru memberikan kesempatan kepada beberapa siswa untuk mencoba menyelesaikan contoh penjumlahan bilangan bulat yang dituliskan oleh guru dipapan tulis secara bergantian.
F Bertanya jawab
b.      Elaborasi
F Siswa memperhatikan dengan seksama penjelasan guru
F Siswa mencatat hal-hal penting dari contoh yang telah diberikan oleh guru
F Siswa memperhatikan cara penggunaan alat peraga yang sedang didemonstrasikan oleh guru
F Siswa membentuk kelompok untuk mendemonstrasikan penggunaan alat peraga
F Siswa mencoba mengerjakan contoh soal yang diberikan oleh guru secara individu.
c.       Konfirmasi
F Guru memberikan umpan balik dari hasil materi yang telah dipelajari
F Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan
3.      Penutup ( 15 Menit )
F Guru bersama siswa membuat  kesimpulan
F Guru memberikan pekerjaan rumah
F Menutup pelajaran
d.      Menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar.
e.       Membuat test berupa soal latihan sebanyak 5 buah dengan bentuk uraian dengan skor maksimal 100 dan rentang nilai 0-100 untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) yang ditentukan yaitu 65 untuk Mata Pelajaran Matematika materi Penjumlahan Bilangan Bulat.
f.       Menyiapkan Alat Penilaian Kemampuan Guru 1 ( APKG-1 ) untuk penilaian persiapan perbaikan pembelajaran dan Alat Penilaian Kemampuan Guru 2 ( APKG-2 ) untuk penilaian pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
g.      Menyiapkan jurnal yang akan diisi oleh Supervisor 2 sebagai bahan untuk refleksi dan melakukan bimbingan perbaikan pembelajaran selanjutnya.




2.        Pelaksanaan Tindakan
Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran I ( RPP-I ) untuk Mata Pelajaran Matematika  materi Penjumlahan Bilangan Bulat akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 134 Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera selatan pada hari Selasa tanggal 25 Maret 2014 dengan alokasi waktu 2 x 35 Menit. Kegiatan pembelajaran pada siklus 1 ini disesuaikan dengan RPP I dan metode yang sudah direncanakan, sedangkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam memahami materi Penjumlahan Bilangan Bulat diberi soal latihan sebanyak 5 soal dengan skor maksimal 100 dan rentang nilai 0 – 100.
Dalam kegiatan Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran I (RPP-I), Peneliti di amati dan dinilai oleh Supervisor 2 yang bertindak sebagai penilai 2 yang merupakan Kepala Sekolah SD Negeri 134 Ogan Komering Ulu tempat peneliti mengadakan penelitian dengan dibantu oleh salah satu guru yang sudah berijazah Strata 1 dan bersertifikasi yang bertindak sebagai penilai 1.
3.        Pengamatan
Untuk mengetahui kesesuaian antara Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran I (RPP-I) dengan perencanaan serta untuk mengetahui seberapa jauh tindakan yang sedang berlangsung dan menghasilkan perubahan sesuai dengan yang diinginkan pada Siklus I, maka Peneliti diamati oleh Supervisor 2 yang merupakan Kepala Sekolah SD Negeri 134 Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan dan Penilai 1 merupakan guru senior di SD Negeri 134 Ogan Komering Ulu untuk membantu Supervisor 2 memberikan penilaian.
Pada Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran I ( Siklus I ) yang diamati dan dilakukan oleh Supervisor 2 adalah :
a.       Persiapan mengajar dan Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran I (mengisi APKG-1 dan APKG-2)
b.      Tingkah laku siswa dan guru selama proses kegiatan belajar mengajar (mengisi lembar pengamatan)
c.       Mengisi jurnal sebagai bahan masukan bagi peneliti untuk melakukan refleksi dan melanjutkan ke langkah-langkah berikutnya.
Sedangkan untuk mengetahui tingkat pemahaman tentang materi Penjumlahan Bilangan Bulat yang telah disampaikan oleh peneliti, maka siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal yang berbentuk uraian sebanyak 5 soal dengan skor maksimal 100 dan rentang nilai 0-100. Dari hasil pengamatan Supervisor 2 serta hasil belajar siswa sebagai alat ukur keberhasilan siswa selama proses kegiatan belajar mengajar pada Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran I (Siklus I) adalah sebagai berikut :
1.   Metode yang digunakan belum maksimal diterapkan
2.   Masih ada siswa yang belum tercapai dalam menguasai materi pelajaran
3.      Alat peraga tidak digunakan dengan maksimal (warnanya tidak menarik dan kurang terlihat oleh siswa )
4.   Masih ada siswa yang belum aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
5.   Guru masih dominan dalam kegiatan pembelajaran
4.        Refleksi
            Dari hasil tes yang diberikan dan pengamatan supervisor 2 didapatkan hasil yang  kurang memuaskan kepada siswa yang mencapai KKM yaitu 65 hanya 19 siswa dari 28  siswa atau tingkat ketuntasannya hanya mencapai  68 %  dengan daya serap 67.5 %, hal ini  disebabkan oleh :
a.    Metode yang digunakan kurang bervariasi
b.   Alat peraga belum digunakan dengan maksimal
c.    Kurang memberikan penguatan kepada siswa
           Dari hasil refleksi kelemahan. Kelemahan yang terjadi pada saat perbaikan pembelajaran, maka peneliti akan melakukan perbaikan terhadap tingkat daya serap . untuk itu peneliti akan melanjutkan penelitian pada siklus II.

SIKLUS 2
1.        Perencanaan Tindakan
Adapun kegiatan pada tahapan  perencanaan ini adalah sebagai berikut :
a.         Menentukan jadwal perbaikan pembelajaran siklus II
b.         Menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajran siklus II
Adapun Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II merupakan  Rencana Perbaikan Pembelajaran pada kegiatan pembelajaran Siklus I sebelum Penelitian Tindakan Kelas. Pada kegiatan Perbaikan Pembelajaran Siklus II yang perlu diperbaiki adalah Metode yang digunakan oleh peneliti pada saat melakukan kegiatan pembelajaran di kelas IV SDN 134 Ogan Komering Ulu mata Pelajaran Matematika materi Penjumlahan Bilangan Bulat, selain itu yang perlu diperbaiki adalah langkah-langkah kegiatan pembelajaran. Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang diperbaiki sebagai berikut :
1.        Kegiatan Awal  ( 10 Menit )
F  Salam
F  Mengabsen siswa
F  Mengajak siswa untuk mengingat kembali tentang penjumlahan bilangan bulat
F  Menyampaikan tujuan pembelajaran
2.         Kegiatan Inti (45 Menit )
a.         Eksplorasi
F  Guru memberikan informasi kepada siswa untuk membuka buku pelajaran Matematika tentang materi penjumlahan bilangan bulat.
F  Guru menjelaskan cara menjumlahkan bilangan bulat
F  Guru menggunakan alat peraga kartu berwarna positif dan negatif untuk didemonstrasikan kepada siswa cara penggunaanya pada operasi penjumlahan bilangan bulat.
F  Guru memberikan contoh cara menjumlahkan bilangan bulat positif dan negatif dengan menggunakan alat peraga.
F  Guru dan siswa mencoba menyelesaikan contoh soal dengan menggunakan alat peraga
F  Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan hasil penjumlahan bilangan bulat dipapan tulis
F  Guru membimbing siswa yang belum memahami tentang penjumlahan bilangan bulat.
F  Bertanya jawab
b.        Elaborasi
F  Siswa memperhatikan dengan seksama penjelasan guru
F  Siswa mencatat hal-hal penting dari contoh yang telah diberikan oleh guru
F  Siswa memperhatikan cara penggunaan alat peraga yang sedang didemonstrasikan oleh guru
F  Siswa membentuk kelompok untuk mendemonstrasikan alat peraga
F  Siswa mencoba mengerjakan contoh soal yang diberikan oleh guru secara individu.
F  Bertanya jawab
c.         Konfirmasi
F  Guru memberikan umpan balik dari hasil kegiatan belajar mengajar  yang telah di lakukan.
F  Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami
F  Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan
3.        Penutup ( 15 Menit )
F  Guru membuat kesimpulan
F  Memberikan pekerjaan rumah
F  Menutup pelajaran
d.      Menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar.
e.       Membuat test berupa soal latihan sebanyak 4 soal dengan bentuk uraian dengan skor maksimal 100 dan rentang nilai 0-100 untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) yang ditentukan yaitu 65 untuk Mata Pelajaran Matematika materi Penjumlahan Bilangan Bulat.
f.       Menyiapkan Alat Penilaian Kemampuan Guru 1 ( APKG-1 ) untuk penilaian persiapan perbaikan pembelajaran dan Alat Penilaian Kemampuan Guru 2 ( APKG-2 ) untuk penilaian pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
g.      Menyiapkan jurnal yang akan diisi oleh Supervisor 2 sebagai bahan untuk refleksi dan melakukan bimbingan perbaikan pembelajaran selanjutnya.
5.        Pelaksanaan Tindakan
Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran II ( RPP-II ) untuk Mata Pelajaran Matematika  materi Penjumlahan Bilangan Bulat akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 134 Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera selatan pada hari Selasa tanggal 01 April 2014 dengan alokasi waktu 2 x 35 Menit. Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini disesuaikan dengan RPP II dan metode yang sudah direncanakan, sedangkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam memahami materi Penjumlahan Bilangan Bulat diberi soal latihan sebanyak 4 soal dengan skor maksimal 100 dan rentang nilai 0 – 100.
Dalam kegiatan Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran II (RPP-II), Peneliti di amati dan dinilai oleh Supervisor 2 yang bertindak sebagai penilai 2 yang merupakan Kepala Sekolah SD Negeri 134 Ogan Komering Ulu tempat peneliti mengadakan penelitian dengan dibantu oleh salah satu guru yang sudah berijazah Strata 1 dan bersertifikasi yang bertindak sebagai penilai 1.
6.        Pengamatan
Untuk mengetahui kesesuaian antara Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran II (RPP-II) dengan perencanaan serta untuk mengetahui seberapa jauh tindakan yang sedang berlangsung dan menghasilkan perubahan sesuai dengan yang diinginkan pada Siklus II, maka Peneliti diamati oleh Supervisor 2 yang merupakan Kepala Sekolah SD Negeri 134 Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan dan Penilai 1 merupakan guru senior di SD Negeri 134 Ogan Komering Ulu untuk membantu Supervisor 2 memberikan penilaian.
Pada Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran II ( Siklus II ) yang diamati dan dilakukan oleh Supervisor 2 adalah :
a.       Persiapan mengajar dan Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran II (mengisi APKG-1 dan APKG-2)
b.      Tingkah laku siswa dan guru selama proses kegiatan belajar mengajar (mengisi lembar pengamatan)
c.       Mengisi jurnal sebagai bahan masukan bagi peneliti untuk melakukan refleksi dan melanjutkan ke langkah-langkah berikutnya.
Sedangkan untuk mengetahui tingkat pemahaman tentang materi Penjumlahan Bilangan Bulat yang telah disampaikan oleh peneliti, maka siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal yang berbentuk esay sebanyak 4 soal dengan skor maksimal 100 dan rentang nilai 0-100.
           Dari hasil belajar dan dari pengamatan supervisor 2 pada siklus 2 ini hasil yang diperoleh sudah memuaskan hal ini terlihat dari hasil belajar siswa dan seluruh siswa yang berjumlah 28 orang  sudah 100% mencapai KKM dan daya serap siswa sudah mencapai 90.35 %. Sedangkan hasil pengamatan supervisor 2 didapat hasil sebagai berikut :
1.   Siswa lebih bersemangat mengikuti pelajaran
2.   Metode yang digunakan sudah sangat mendukung
3.   Ketika kegiatan belajar siswa aktif
4.   Siswa dapat menjawab semua soal yang diberikan
           Dari Hasil refleksi yang diteliti pada siklus 2 dan berdiskusi dengan supervisor 1 selaku pembimbing pembuatan laporan, maka penelti berkesimpulan hasil yang diperoleh pada pelaksanaan siklus 2 sudah memuaskan, sehingga peneliti menghentikan penelitian sampai pada siklus 2.






C.      Teknik Analisa Data
Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN 134 Ogan Komering Ulu yang berjumlah 28 Orang pada Mata Pelajaran Matematika dengan Materi Penjumlahan Bilangan Bulat terhadap nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan yaitu 65, untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa terhadap pemahaman tentang materi tersebut Peneliti menggunakan teknik analisa data Kuantitatif berupa test uraian. Adapun metode penilaianya berupa skor yang ditentukan oleh peneliti dengan rentang nilai antara 0-100, baik pada siklus I maupun siklus 2. Untuk menentukan nilai yang diperoleh sesuai dengan tingkat ketercapaian siswa pada materi yang telah dipelajari, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut :



Nilai    =
 x 100
 
 




Sedangkan untuk mengetahui ketuntasan siswa dalam memahami Materi Penjumlahan Bilangan Bulat, digunakan rumus sebagai berikut :



Ketuntasan secara Klasikal =
 x 100 %
 
 




Dengan ketentuan bahwa materi yang telah dipelajari dianggap tuntas apabila tingkat ketuntasan siswa secara klasikal mencapai minimal 85 %. Sedangkan untuk mengetahui daya serap siswa terhadap materi Penjumlahan Bilangan Bulat digunakan rumus, sebagai berikut :



Daya Serap  =
 x 100 %
 
 




Dengan ketentuan bahwa daya serap siswa dianggap cukup apabila nilai yang dicapai minimal 75 %.

 
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A.    Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
SIKLUS I
1.      Perencanaan
            Pada Siklus 1 ini guru merencanakan tindakan perbaikan yang merupakan perbaikan dari pelaksanaan  pembelajaran sebelumnya (Prasiklus). Pada Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I ini guru merencanakan penggunaan metode yang tepat sehingga dapat meningkatkan tingkat pemahaman siswa terhadap mata Pelajaran Matematika tentang  materi Penjumlahan Bilangan Bulat, sehingga perbaikan pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa kelas IV SD Negeri 134 Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ingin dicapai yaitu 65, dengan ketuntasan secara klasikal sebesar 85 % dan daya serap 75 %.
            Agar Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran I  (RPP I) mendapatkan hasil yang maksimal Peneliti dibantu oleh Supervisor 2 sebagai pembimbing dilapangan dan Supervisor 1 sebagai pembimbing pembuatan laporan. Selain mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran, peneliti juga mempersiapkan :
a.       Menentukan jadwal Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran I, yaitu pada hari Selasa tanggal 25 Maret 2014.
b.      Menyiapkan peralatan dan bahan untuk digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar pada RPP I.
c.       Menyiapkan lembar pengamatan / observasi untuk mengamati kegiatan guru dan siswa pada saat pelaksanaan RPP I.
d.      Membuat test berupa soal uraian sebanyak 5 soal dengan skor maksimal 100 dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk materi Penjumlahan Bilangan Bulat sebesar 65.
e.       Menyiapkan APKG-PKP 1 untuk menilai kesiapan pelaksanaan RPP I.
f.       Menyiapkan APKG-PKP 2 untuk menilai kemampuan guru dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
g.      Menyiapkan jurnal yang akan diisi oleh Supervisor 2 sebagai bahan refleksi bagi peneliti untuk menentukan tindakan selanjutnya.

2.      Pelaksanaan
            Pelaksanaan  Perbaikan Pembelajaran I (RPP I) dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan yaitu pada hari Selasa tanggal 25 Maret 2014 dikelas IV SDN 134 OKU  mata pelajaran Matematika materi Penjumlahan Bilangan Bulat dengan alokasi waktu 2 x 35 Menit. Pada proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siklus I ini, pelaksanaanya sesuai dengan metode dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada RPP I yang telah di rancang agar mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan yaitu sebesar 65, dengan ketuntasan klasikal 85 % dan daya serap 75 %.
            Untuk mengamati kesesuaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran pada siklus I ini, peneliti diamati oleh Supervisor 2 yang merupakan Kepala Sekolah SDN 134 OKU selaku pembimbing dilapangan.

3.      Pengamatan
            Untuk mengetahui keberhasilan dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran I (RPP I), maka peneliti diamati oleh Supervisor 2 selaku pembimbing dilapangan, adapun hasil pengamatan pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran I   diantaranya :
a.       Tingkat pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Matematika materi Penjumlahan Bilangan Bulat dilihat dari hasil test yang diberikan kepada siswa di kelas IV SDN 134 OKU pada perbaikan pembelajaran I (RPP I) belum mencapai hasil yang maksimal, walaupun terlihat ada peningkatan hasil belajar dari prasiklus. Hal ini terlihat dari jumlah siswa yang mencapai KKM yang ditentukan yaitu 65 hanya 19 siswa dari jumlah siswa 28 orang, secara klasikal ketuntasan siswa hanya  mencapai  68%  dengan daya serap 67.5 %.
b.      Hasil pengamatan Supervisor 2 selama pelaksanaan perbaikan pembelajaran I (RPP I), penyebab ketidak tercapaian siswa terhadap Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan yaitu 65, dengan ketuntasan secara klasikal sebesar 85 % dengan daya serap 75 % untuk materi Penjumlahan Bilangan Bulat adalah sebagai berikut :
1.      Metode yang digunakan belum maksimal diterapkan
2.      Masih ada siswa yang belum tercapai dalam menguasai materi pelajaran
3.      Alat peraga tidak digunakan dengan maksimal (warnanya tidak menarik dan kurang terlihat oleh siswa )
4.      Masih ada siswa yang belum aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
5.      Guru masih dominan dalam kegiatan pembelajaran
c.       Selain terdapat kekuarangan pada kegiatan Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran I (RPP I), terdapat peningkatan dari kegiatan pembelajaran prasiklus yaitu :
1.      Hasil belajar siswa meningkat jika pada prasiklus ketuntasan siswa hanya 46,4 % dengan daya serap 55,3 %, pada siklus I ini ketuntasan siswa meningkat menjadi 68 % dengan daya serap 67,5 %.
2.      Sebagian siswa sudah mulai aktif dalam Kegiatan Belajar Mengajar
3.      Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran sudah ada peningkatan dari pembelajaran prasiklus.

4.      Refleksi
            Dari hasil pengamatan dan analisis hasil belajar siswa kelas IV SDN 134 OKU untuk materi Penjumlahan Bilangan Bulat pada Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran I (RPP I) belum mendapatkan hasil yang diharapkan. Untuk itu peneliti merasa perlu melakukan kegiatan Perbaikan Pembelajaran II (RPP II) atau melanjutkan penelitian siklus 2. Agar hasil belajar siswa pada siklus 2 ini dapat ditingkatkan atau mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diinginkan yaitu 65, dengan ketuntasan secara klasikal sebesar 85 % dengan daya serap 75 %, maka peneliti perlu melakukan refleksi kekurangan yang terjadi pada siklus 1.
Setelah melakukan refleksi dan konsultasi dengan Supervisor 2 selaku pembimbing di lapangan yang perlu diperbaiki pada Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran II (RPP II) adalah sebagai berikut :
a.       Langkah-langkah pembelajaran yaitu  memaksimalkan penerapan metode demonstrasi dengan alat peraga kartu berwarna positif dan negatif.
b.      Membuat alat peraga lebih menarik (memberi warna yang berbeda pada kartu positif dan negatif).
c.       Memberi perhatian kepada seluruh siswa pada saat kegiatan belajar mengajar.
d.      Lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendemonstrasikan penggunaan alat peraga.
Dengan adanya perbaikan pembelajaran yang tepat pada Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran II (RPP II) ini diharapkan hasil belajar siswa akan terjadi peningkatan dengan target ketuntasan belajar siswa secara klasikal mencapai minimal 85 % dengan daya serap 75 % akan tercapai.

SIKLUS 2
1.        Perencanaan
Pada siklus 2 ini peneliti merencanakan tindakan perbaikan pembelajaran yang merupakan  perbaikan dari Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus 1. Pada Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran II (RPP II) ini peneliti merancang suatu strategi dan metode pembelajaran yang lebih baik dari sebelumnya sehingga hasil belajar siswa kelas IV SDN 134 OKU pada materi Penjumlahan Bilangan Bulat dari perbaikan siklus 2 ini dapat meningkat sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan yaitu 65 dengan ketuntasan klasikal 85 % dan daya serap 75 %. Dalam merancang Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran II (RPP II) ini, peneliti dibantu oleh Supervisor 2 sebagai pembimbing di lapangan.
Adapun yang telah  dipersiapkan peneliti pada Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran II (RPP II) ini, yaitu :
a.       Menentukan jadwal Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran II, yaitu pada hari Selasa tanggal 01 April 2014.
b.      Menyiapkan peralatan dan bahan untuk digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar pada RPP II.
c.       Menyiapkan lembar pengamatan / observasi untuk mengamati kegiatan guru dan siswa pada saat pelaksanaan RPP II.
d.      Membuat test berupa soal uraian sebanyak 4 soal dengan skor maksimal 100 dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk materi Penjumlahan Bilangan Bulat sebesar 65.
e.       Menyiapkan APKG-PKP 1 untuk menilai kesiapan pelaksanaan RPP II.
f.       Menyiapkan APKG-PKP 2 untuk menilai kemampuan guru dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
g.      Menyiapkan jurnal yang akan diisi oleh Supervisor 2 sebagai bahan refleksi bagi peneliti untuk menentukan tindakan selanjutnya.

2.        Pelaksanaan
Pelaksanaan  Perbaikan Pembelajaran II (RPP II) dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan yaitu pada hari Selasa tanggal 01April  2014 dikelas IV SDN 134 OKU  mata pelajaran Matematika materi Penjumlahan Bilangan Bulat dengan alokasi waktu 2 x 35 Menit. Pada proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siklus I ini, pelaksanaanya sesuai dengan metode dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada RPP II yang telah di rancang agar mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan yaitu sebesar 65, dengan ketuntasan klasikal 85 % dan daya serap 75 %.
            Untuk mengamati kesesuaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran pada siklus II ini, peneliti diamati oleh Supervisor 2 yang merupakan Kepala Sekolah SDN 134 OKU selaku pembimbing dilapangan.
5.      Pengamatan
            Untuk mengetahui keberhasilan dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran II (RPP II), maka peneliti diamati oleh Supervisor 2 selaku pembimbing dilapangan, adapun hasil pengamatan pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran II   diantaranya :
a.       Tingkat pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Matematika materi Penjumlahan Bilangan Bulat dilihat dari hasil test yang diberikan kepada siswa di kelas IV SDN 134 OKU pada perbaikan pembelajaran II (RPP II) telah  mencapai hasil yang maksimal, ada peningkatan hasil belajar yang signifikan dari Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran I (RPP I). Hal ini terlihat dari jumlah siswa yang mencapai KKM yang ditentukan yaitu 65 seluruh siswa yang jumlahnya 28 orang telah tercapaidengan hasil yang maksimal, dengan ketuntasan secara klasikal sudah mencapai 100 % dan daya serap 90.35 %.
b.      Hasil pengamatan Supervisor 2 selama pelaksanaan perbaikan pembelajaran II (RPP II), adalah sebagai berikut :
1.      Metode yang digunakan telah  maksimal diterapkan
2.      Semua siswa telah tercapai dalam menguasai materi pelajaran
3.      Alat peraga telah digunakan dengan
4.      Semua siswa  aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
5.      Guru banyak melibatkan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran.

3.        Refleksi
Dari hasil analisis dan pengamatan hasil belajar siswa kelas IV SDN 134 Ogan Komering Ulu untuk materi Penjumlahan Bilangan Bulat pada siklus 2 ini, hasilnya telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti. Hal ini terlihat dari ketuntasan siswa secara klasikal telah mencapai 100 % dengan daya serap 90.35 %, dengan demikian target ketuntasan belajar siswa sudah tercapai.


Dari hasil pengamatan Supervisor 2 dalam Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran II, didapatkan hasil sebagai berikut :
a.       Langkah-langkah pembelajaran sudah sesuai dengan yang direncanakan
b.      Penerapan metode demonstrasi menggunakan alat peraga kartu berwarna positif dan negatif dan skenario pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan.
c.       Perhatian guru sudah menyeluruh
d.      Semua siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran.
Dari hasil analisis dan pengamatan Supervisor 2 serta hasil diskusi dengan Supervisor 1, maka peneliti menghentikan Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran. Karena hasil belajar siswa kelas IV SDN 134 Ogan Komering Ulu telah mencapai hasil yang maksimal, terlihat  hasil  hasil belajar siswa terjadi peningkatan dari pelaksanaan prasiklus ketuntasan siswa secara klasikal hanya 46.4 % dan daya serap 55.3 %, ketuntasan siswa secara klasikal pada pelaksanaan perbaikan siklus 1 mencapai 68 % dan daya serap 67.5 % , sedangkan  hasil dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 2 hasil yang dicapai siswa menurut ketuntasan klasikal mencapai 100 % dengan daya serap 90.35 %.

B.       Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1.      Siklus 1
Pada Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran I (RPP I) siklus 1 yang dilaksanakan pada hari selasa tanggal 25 Maret 2014 di kelas IV SDN 134 Ogan Komering Ulu mata pelajaran Matematika materi Penjumlahan Bilangan Bulat, kegiatan belajar mengajar sudah sudah sesuai dengan yang direncanakan pada RPP I, namun pada kenyataanya hasil yang diperoleh siswa tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini terlihat dari hasil yang diperoleh siswa melalui tugas yang diberikan oleh guru hanya 19 siswa dari 28 siswa yang mencapai KKM yang ditentukan yaitu 65, artinya ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa hanya 68 % dan daya serap 67.5 % masih jauh yang diharapkan yaitu ketuntasan klasikal minimal 85 % dan daya serap 75 %.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh Supervisor 2, penyebab ketidak berhasilan siswa pada Pelaksanaan perbaikan siklus  1 ini adalah sebagai berikut :
1.      Metode yang digunakan belum maksimal diterapkan
2.      Masih ada siswa yang belum tercapai dalam menguasai materi pelajaran
3.      Alat peraga tidak digunakan dengan maksimal (warnanya tidak menarik dan kurang terlihat oleh siswa )
4.      Masih ada siswa yang belum aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
5.      Guru masih dominan dalam kegiatan pembelajaran
Dari hasil analisis dan pengamatan pada siklus 1 ini penliti mengambil kesimpulan bahwa perbaikan pembelajaran I (RPP I) belum mencapai hasil yang maksimal, oleh sebab itu peneliti merasa perlu adanya perbaikan pembelajaran pada siklus 2. Dengan melakukan perbaikan baik pada langkah-langkah pembelajaran maupun metode dan strategi pembelajaran yang lebih menarik dengan harapan siswa lebih termotivasi untuk lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan terjadi peningkatan pada hasil belajar siswa.

2.      Siklus 2
            Pada Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran II (RPP II) untuk siklus 2, yang dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 01 April 2014 di kelas IV SDN 134 Ogan Komering Ulu mata pelajaran Matematika materi Penjumlahan Bilangan Bulat, kegiatan belajar mengajar sudah sesuai dengan yang direncanakan pada RPP II dengan hasil yang memuaskan. Hal ini terlihat dari hasil belajar  yang diperoleh siswa dengan jumlah siswa 28 orang seluruhnya telah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan yaitu 65, dengan ketuntasan klasikal 100 % dan daya serap 90.35 %. Artinya hasil belajar siswa telah terjadi peningkatan secara signifikan dengan target ketuntasan klasikal 85 % dan daya serap 75 % sudah tercapai bahkan melampaui.



            Dari hasil pengamatan Supervisor 2 tentang Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran II (RPP II) diperoleh hasil sebagai berikut :
1.      Metode yang digunakan telah  maksimal diterapkan
2.      Semua siswa telah tercapai dalam menguasai materi pelajaran
3.      Alat peraga telah digunakan dengan
4.      Semua siswa  aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
5.      Guru banyak melibatkan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran
Berdasarkan hasil analisis dan hasil pengamatan Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran siklus 2 hasil yang diperoleh sudah mencapai target yang diinginkan. Adapun peningkatan hasil belajar siswa dari prasiklus, siklus 1 dan siklus 2 terlihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.1
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 134 OKU
Mata Pelajaran Matematika Materi Penjumlahan Bilangan Bulat
Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65
PRASIKLUS
SIKLUS 1
SIKLUS 2
Ketuntasan Secara Klasikal
Daya Serap
Ketuntasan Secara Klasikal
Daya Serap
Ketuntasan Secara Klasikal
Daya Serap
46.4 %
55.3 %
68 %
67.5 %
100 %
90.35 %

Untuk memperjelas hasil belajar yang diperoleh siswa kelas IV SDN 134 Ogan Komering Ulu untuk mata pelajaran Matematika materi Penjumlahan Bilagan Bulat dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65 pada setiap siklusnya dapat terlihat dari data berikut ini :






Tabel 4.2
Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 134 OKU
Mata Pelajaran Matematika Materi Penjumlahan Bilangan Bulat
(Prasiklus)
NO
NILAI (X)
BANYAK SISWA (F)
X.F
KETERANGAN
1
10
1
10
Belum Tercapai
2
20
3
60
Belum Tercapai
3
30
-
-
-
4
40
7
280
Belum Tercapai
5
50
2
100
Belum Tercapai
6
60
2
120
Belum Tercapai
7
70
7
490
Melampaui
8
80
5
400
Melampaui
9
90
1
90
Melampaui
10
100
-
-
-
JUMLAH
28
1550

Ketuntasan Klasikal = 46,4 %  Daya Serap =55,3 %

Grafik 4.1
 Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 134 OKU
Mata Pelajaran Matematika Materi Penjumlahan Bilangan Bulat
(Prasiklus)

Tabel 4.3
Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 134 OKU
Mata Pelajaran Matematika Materi Penjumlahan Bilangan Bulat
(Siklus 1)
NO
NILAI (X)
BANYAK SISWA (F)
X.F
KETERANGAN
1
10
-
-
-
2
20
-
-
-
3
30
-
-
-
4
40
1
40
Belum Tercapai
5
50
4
200
Belum Tercapai
6
60
4
240
Belum Tercapai
7
70
13
910
Melampaui
8
80
5
400
Melampaui
9
90
-
-
-
10
100
1
100
Melampaui
JUMLAH
28
1890

Ketuntasan Klasikal = 68 %  Daya Serap =67,5 %

Grafik 4.2
Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 134 OKU
Mata Pelajaran Matematika Materi Penjumlahan Bilangan Bulat
(Siklus 1)

Tabel 4.4
Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 134 OKU
Mata Pelajaran Matematika Materi Penjumlahan Bilangan Bulat
(Siklus 2)
NO
NILAI (X)
BANYAK SISWA (F)
X.F
KETERANGAN
1
10
-
-
-
2
20
-
-
-
3
30
-
-
-
4
40
-
-
-
5
50
-
-
-
6
60
-
-
-
7
70
1
70
Melampaui
8
80
8
640
Melampaui
9
90
8
720
Melampaui
10
100
11
1100
Melampaui
JUMLAH
28
2530

Ketuntasan Klasikal = 100 %  Daya Serap = 90,35 %

Grafik 4.3
Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 134 OKU
Mata Pelajaran Matematika Materi Penjumlahan Bilangan Bulat
(Siklus 2)

Grafik 4.4
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 134 OKU
Mata Pelajaran Matematika Materi Penjumlahan Bilangan Bulat
Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65















BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A.      Simpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dimulai dari prasiklus dilanjutkan dengan siklus 1 dan siklus 2, berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.      Pembelajaran dengan metode demonstrasi menggunakan alat peraga kartu berwarna positif dan negatif  memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan hasil belajar siswa disetiap perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan. Hal ini terlihat dari hasil ketuntasan siswa secara klasikal pada prasiklus 46,4 % dan daya serap 55,3 %, siklus 1 ketuntasan klasikal 68 % dan daya serap 67,5 % dan siklus 2 ketuntasan klasikal 100 % dan daya serap 90,35 %.
2.      Penerapan metode demonstrasi dengan alat peraga kartu berwarna positif dan negatif dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang telah dilakukan.

B.       Saran Tindak Lanjut
Dari hasil analisis dan penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar matematika lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:
1.      Untuk melaksanakan pembelajaran  menggunakan metode demonstrasi  dengan alat peraga kartu berwarna positif dan negatif memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan menggunakan metode ini dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal.

2.      Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pembelajaran, walau dalam taraf yang sederhana,  dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.
3.      Guru harus melakukan perhatian khusus terhadap siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar.



























DAFTAR PUSTAKA

Wardani, dkk. 2013. Pemantapan Kemampuan Profesional cetakan ke 1. Jakarta:
            Universitas Terbuka.

Sarman, dkk. 2003.  Mari    Belajar   Matematika  SD  kelas IV. Bandung: Ganeca
            Exact.

Supardjo. 2004. Matematika SD Kelas IV. Jakarta:Tiga Serangkai.

Setiawan  Denny, dkk.  2007.   Komputer     dan   Media   Pembelajaran.  Jakarta:
            Universitas Terbuka.

Siskandar,   M.A.Drs.   Rahmad   Mohammad. 1996.  Pendidikan   Matematika  I.
Jakarta: Universitas Terbuka.

Wardani, I.G.A.K, dkk. 2004.  Pemantaan   Kemampuan   Profesional  (Panduan)
            Pusat. Jakarta : Universitas Terbuka.

Daryanto, 1979. Media Pembelajaran. Jakarta : Rhineka Cipta.

Mansyur. 1997. Strategi Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka,
















4 Responses to "Contoh PTK Guru Kelas"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel