Contoh PTK Guru Kelas
Wednesday, June 18, 2014
4 Comments
SISWA KELAS IV SD NEGERI 134 OGAN KOMERING ULU
TENTANG PENJUMLAHAN
BILANGAN BULAT
DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA KARTU BERWARNA
POSITIF DAN NEGATIF
LAPORAN
PERBAIKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
KELAS IV SD NEGERI 134 OGAN KOMERING ULU
OLEH
AHMAT APENDI
NIM 823733241
Diajukan
Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional PKP
(PDGK 4501)
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH
UNIVERSITAS TERBUKA
PALEMBANG
2014
ABSTRAK
Penggunaan Alat Peraga Kartu berwarna
positif dan negatif untuk peningkatan
Hasil Belajar Matematika tentang Penjumlahan Bilangan Bulat di Kelas IV SD
Negeri 134 Ogan Komering Ulu tahun pelajaran 2013-2014. Rumusan masalahnya
adalah Apakah Penggunaan Alat Peraga Kartu berwarna
positif dan negatif dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas IV
SD Negeri 134 Ogan Komering Ulu
tentang penjumlahan bilangan
bulat ?
Teknik pengumpulan data
menggunakan tehnik analisis kuantitatif berupa data tertulis dengan alat
pengumpulandata berupa item soal dalam bentuk uraian objektif. Prosedur
pelaksanaan tindakanmerupakan suatu siklus kegiatan yang terdiri dari empat
tahap kegiatan yaitu (1) Perencanaan (2) Pelaksanaan Tindakan (3) Pegamatan dan
Evaluasi (4) Analisis dan Refleksi.
Tujuan penelitian ini adalah Untuk
mendeskripsikan penggunaan alat peraga kartu berwarna positif dan negatif dalam pembelajaran Matematika dapat
meningkatkan hasil belajar siswa
dan untuk menganalisa
dampak penggunaan alat peraga kartu berwarna positif dan negatif pada mata
pelajaran Matematika tentang penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SDN 134
Ogan Komering Ulu. Subjek penelitian
adalah siswa kelas IV SD Negeri 134 Ogan
Komering Ulu yang berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan
16 siswa perempuan. Penelitian ini terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan , pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi. Setelah penelitian ini berlangsung selama dua siklus
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Matematika tentang penjumlahan bilangan
bulat menggunkanan alat peraga kartu berwarna positif dan negatif dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari hasil
ketuntasan siswa secara klasikal pada prasiklus 46,4 % dan daya serap 55,3 %,
siklus 1 ketuntasan klasikal 68 % dan daya serap 67,5 % dan siklus 2 ketuntasan
klasikal 100 % dan daya serap 90,35 %. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga kartu berwarna positif
dan negatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Kata kunci: Alat peraga kartu
positif dan kartu negatif, hasil belajar
Matematika, penjumlahan bilangan bulat.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Matematika
merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern,
mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi
informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di
bidang teori bilangan, aljabar, analisi. Untuk
menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika
yang kuat sejak dini. Oleh karena itu
matematika perlu untuk diajarkan mulai
dari Sekolah Dasar dan tingkat
selanjutnya.
Akan tetapi karakteristik matematika yang pada dasarnya
bersifat abstrak dan deduktif, acapkali menyebabkan matematika yang diajarkan
di sekolah menjadi sulit untuk diterima
dan dipahami siswa . Persoalan pokok dalam
dunia pendidikan matematika di Indonesia adalah materi pembelajaran yang
dirasakan sulit. Banyak siswa SD sampai siswa Menengah tidak berhasil mencapai
target minimal dalam evaluasi. (Suwarsono, 1999). Sementara itu kebanyakan siswa mengalami
kesulitan dalam mengaplikasikan matematika kedalam situasi kehidupan nyata. Guru dalam pembelajaran di kelas tidak
mengkaitkan materi pembelajaran dengan skema yang telah dimiliki siswa, dan
siswa kurang diberikan kesempatan untuk menemukan kembali dan
mengkonstruksi sendiri ide-ide
matematika. Jenning, Sue dan R. Dunne (1999) dalam Suharta (2001).
Zani
(2006: 6 ) mengemukakan bahwa matematika oleh sebagian besar siswa dianggap sebagai
mata pelajaran yang “sulit” dan “menakutkan”. Siswa terkesan menjauhi dan membenci matematika. Persepsi
siswa terhadap matematika juga sangat buruk, dimana kebanyakan siswa
beranggapan bahwa matematika hanya berguna untuk berhitung, sedangkan materi lain
tidak atau kurang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Karena kurang
merasakan manfaat matematika maka minat dan hasil belajar matematika siswa
menjadi rendah. Guru terlalu banyak memberikan informasi dan kemudian memberikan contoh dan siswa diminta
untuk mengerjakan soal seperti yang teah dikerjakan guru. Hal –hal rutin seperti ini dilaksanakan setiap kali
pertemuan di kelas sehingga membuat siswa bosan dan tidak mampu memahami konsep
matematika secara benar. Siswa tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan
nalar dan berpikir kritis dan belajar matematika secara mekanistis, dan
soal-soal yang diberikan tidak kontekstual.
Kenyataan semacam itu
sangat kontradiksi dengan tujuan pembelajaran matematika yang tercantum
pada lampiran Permen 22 tahun 2005 yang
menyatakan bahwa tujuan diberikannya
pelajaran Matematika kepada semua peserta didik mulai dari sekolah
dasar adalah untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis,
analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi
tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh,
mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang
selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Hasil pembelajaran akan dikatakan berhasil apabila materi
pembelajaran yang disampaikan kepada peserta didik dapat dipahami dan dikuasai
oleh mereka, adapun tingkat pemahaman siswa dapat dilihat dari nilai hasil
latihan yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran. Seiring
dengan terjadinya perubahan paradigma dalam pengolah dan pembinaan pendidikan
akhir – akhir ini, peneliti menghubungkannya dengan sekolah tempat peneliti bertugas. Berangkat
dari refleksi awal, bahwa siswa kelas IV SD Negeri 134 Ogan Komering Ulu masih sangat rendah
kemampuannya dalam memahami Penjumlahan bilangan bulat pada matematika, karena dari 28 siswa jumlah seluruhnya hanya 13 siswa yang mencapai KKM yang
ditentukan yaitu 65. Artinya ketuntasan secara klasikal yang diperoleh siswa
hanya 46,4 % masih jauh yang diharapkan yaitu
85 % sedangkan daya serap 55,3 %
masih belum mencapai nilai yang ditentukan yaitu 75 %.
Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi, maka peneliti
dan juga sebagai pengajar di kelas tersebut akan mengadakan perbaikan
pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan alat peraga
kartu berwarna yang positif dan negatif,
peneliti berharap dengan adanya perbaikan metode pembelajaran tersebut akan
mendapatkan hasil belajar dan memotivasi cara belajar siswa yang lebih efektif.
Selain untuk memperbaiki proses pembelajaran dan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa penelitian ini dilakukan untuk memenuhi salah
satu syarat tugas akhir pada Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP
PDGK 4501) Pendidikan Guru Sekolah Dasar Program Strata 1 Universitas Terbuka.
1.
Identifikasi
Masalah
Setelah peneliti melakukan penelitian di kelas IV SDN 134
Ogan Komering Ulu, dimulai dari refleksi awal dengan mengadakan proses
pembelajaran prasiklus pada akhir pembelajaran diadakan penugasan dengan memberikan
beberapa soal latihan yang berkaitan dengan materi penjumlahan bilangan bulat,
peneliti mendapatkan hasil yang tidak memuaskan tingkat penguasaan materi yang
di peroleh siswa masih rendah dan hanya sedikit sekali siswa mendapatkan nilai
yang mencapai KKM. Setelah diadakan pengamatan ternyata selama proses
pembelajaran yang berlangsung, ternyata
ada beberapa permasalahan yang didapat yaitu :
a.
Siswa tidak
konsentrasi pada saat guru sedang menjelaskan
b.
Siswa di kelas
tidak aktif pada saat pelajaran sedang berlangsung
c.
Metode yang
digunakan tidak tepat sehingga siswa tidak memahami konsep penjumlahan bilangan
bulat
d.
Siswa tidak
tertarik dengan penjelasan guru
e.
Guru tidak
menggunakan alat peraga yang tepat
f.
Guru tidak
melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran
2. Analisis Masalah
Setelah
melakukan diskusi dan konsultasi dengan
supervisor 2 faktor utama penyebab rendahnya hasil belajar yang
didapat oleh siwa kelas IV SDN 134 Ogan
Komering Ulu Provinsi Sumatera selatan pada mata pelajaran Matematika materi penjumlahan
bilangan bulat adalah sebagai berikut :
a.
Metode yang
digunakan tidak tepat sehingga siswa tidak memahami konsep penjumlahan bilangan
bulat
b.
Guru tidak
menggunakan alat peraga yang tepat
c.
Siswa tidak
tertarik dengan penjelasan guru
3.
Alternatif
dan Prioritas Pemecahan Masalah
Untuk memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan hasil
belajar siswa kelas IV SDN 134 OKU mata pelajaran Matematika pada materi
Penjumlahan Bilangan Bulat peneliti selaku pengajar di kelas tersebut menggunakan alat peraga kartu positif dan kartu
negatif, sehingga hasil ketuntasan secara klasikal mencapai 85 % dengan daya
serap 75 %.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
dari analisis tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, “Apakah Penggunaan Alat Peraga Kartu positif dan kartu negatif
dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas IV SD Negeri 134 Ogan
Komering Ulu dalam penjumlahan bilangan bulat ?
C.
Tujuan
Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Sesuai
dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan diadakannya penelitian tindakan
kelas ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan penggunaan alat peraga kartu positif dan kartu
negatif di kelas IV SDN 134 Ogan Komering Ulu.
2. Menganalisa dampak penggunaan alat peraga kartu positif
dan kartu negatif pada mata pelajaran Matematika tentang penjumlahan bilangan
bulat di kelas IV SDN 134 Ogan Komering Ulu.
D.
Manfaat
Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Penelitian
tindakan kelas ini hendaknya dapat memberikan manfaat bagi guru, siswa,
peneliti dan sekolah sebagai berikut:
1. Bagi
sekolah penelitian ini bermanfaat untuk perkembangan kemampuan siswa dan
instansi terkait khususnya SD Negeri 134 Ogan Komering Ulu
2. Bagi
guru dan supervisor 2 adalah sebagai dokumen penelitian dan dimanfaatkan
sebagai bahan perbandingan untuk menangani masalah pembelajaran.
3. Bagi
siswa adalah membantu perkembangan kemampuan dalam memahami materi penjumlahan bilangan bulat
khususnya di kelas IV SD Negeri 134 Ogan Komering Ulu.
4. Bagi
peneliti adalah sebagai acuan, sumber informasi tentunya bagi yang
berkepentingan dan yang membaca hasil penelitian ini.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Pengertian Matematika
Matematika menurut Abdurrahman (2003) adalah bahasa
simbolis untuk mengekspresikan hubungan – hubungan kuantitatif dan keruangan,
yang memudahkan manusia berfikir dalam memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari – hari.
B.
Tujuan
Pengajaran Matematika
1. Memahami
konsep – konsep matematika dalam kehidupan sehari – hari.
2. Memiliki
kemampuan dalam mengembangkan pengetahuan.
3. Mempunyai
minat untuk belajar matematika.
4. Bersikap
kritis, terbuka, bertanggung jawab dan mandiri.
5. Mampu
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari – hari
C.
Kriteria
Penilaian
Kriteria
Penilaian tingkat pemahaman siswa terhadap pemahaman materi menurut Purwanto
(2001:103) sebagai berikut:
Nilai
|
Tingkat Penguasaan
|
Keterangan
|
A
B
C
D
E
|
86
– 100 %
76
– 85 %
60
– 75 %
55
– 59 %
<
54 %
|
Sangat
Baik
Baik
Sedang
Kurang
Sangat
Kurang
|
D.
Hasil Belajar
Hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat,
dijadikan, dsb) oleh usaha ;(Dedy Sugono, 2008:528). Sedangkan belajar
sebagaimana telah diuraikan di atas adalah proses perubahan tingkah laku,
sehingga hasil belajar dapat diartikan sebagai sesuatu yang diadakan oleh usaha
merubah tingkahlaku. Hasil belajar sering orang menyebutnya prestasi belajar. Menurut Winkel,
prestasi adalah bukti keberhasilan usaha yang dicapai (Winkel, 1986 :162). Hasil
Belajar menurut Nana Sudjana (2000 : 7), merupakan suatu kompetensi atau
kecakapan yang dapat dicapai oleh siswa setelah melalui kegiatan pembelajaran
yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru di suatu sekolah dan kelas
tertentu. Menurut Nana
Sudjana yang dikutip oleh Rochmad Wahab (2009 : 24) membagi lima kategori hasil
belajar yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual, kognitif, sikap, dan
motorik.
Proses Belajar merupakan suatu aktivitas psikis/mental
yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan-perubahan yang relative konstan dan berbekas. Perubahan
perilaku ini merupakan hasil belajar yang mencakup ranah kognitif, ranah afektif
dan ranah psikomotorik.(Suprayekti,2003:4).
Hasil belajar
adalah angka yang diperoleh siswa yang telah berhasil
menuntaskan konsep-konsep mata pelajaran sesuai dengan kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yang ditetapkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Begitu juga hasil belajar dapat diartikan sebagai
perubahan tingkah laku yang tetap sebagai hasil proses pembelajaran.
Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga
ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Prinsip yang mendasari penilaian hasil belajar yaitu
untuk memberi harapan bagi siswa dan guru untuk dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran. Kualitas dalam arti siswa menjadi pembelajar yang efektif dan
guru menjadi motivator yang baik. Dalam kaitan dengan itu, guru dan pembelajar
dapat menjadikan informasi hasil penilaian sebagai dasar dalam menentukan
langkah-langkah pemecahan masalah, sehingga mereka dapat memperbaiki dan
meningkatkan belajarnya (Rasyid, 2008 : 67).
E.
Alat Peraga
1.
Pengertian Alat Peraga
Pengertian Alat
Peraga Pendidikan adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan
membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien ( Sudjana, 2009).
Sedangkan menurut Faizal,
2010, mendefinisikan Alat Peraga Pendidikan sebagai instrument audio maupun visual yang digunakan untuk membantu proses
pembelajaran menjadi lebih menarik dan membangkitkan minat siswa dalam
mendalami suatu materi.
2. Tujuan
Alat Peraga
Adapun tujuan penggunaan alat peraga adalah :
a. Alat peraga bertujuan agar proses pendidikan lebih efektif dengan jalan
meningkatkan semangat belajar siswa,
b. Alat peraga memungkinkan lebih sesuai dengan perorangan, dimana para siswa
belajar dengan banyak kemungkinan sehingga belajar berlangsung sangat
menyenangkan bagi masing-masing individu.
c. Alat peraga memiliki manfaat agar belajar lebih cepat segera bersesuaian
antara kelas dan diluar kelas/
d. Alat peraga memungkinkan mengajar
lebih sistematis dan teratur.
3.
Manfaat Alat Peraga
a.
Menimbulkan minat belajar.
b.
Membantu siswa untuk belajar dengan cepat dan belajar lebih
banyak materi/bahan yang disampaikan.
c.
Merangsang sasaran
pendidikan untuk dapat meneruskan pesan-pesan yang disampaikan guru kepada siswa.
d.
Mempermudah penyampaian
bahan/materi pendidikan/informasi oleh para pendidik atau pelaku pendidikan.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian dan Pihak yang Membantu
Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 134 Ogan
Komering Ulu dengan beralamatkan di Desa Kartamulia Kecamatan Lubuk Batang
Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini
dilaksanakan pada tahun pelajaran 2013-2014 semester 2 mulai tanggal 18 Maret
2014 sampai dengan 02 April 2014. Adapun mata pelajaran yang diteliti adalah
Matematika dengan materi Penjumlahan Bilangan Bulat di kelas IV SDN 134 Ogan
Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan.
Siswa kelas IV SDN 134 Ogan Komering Ulu Provinsi
Sumatera Selatan dipilih sebagai objek penelitian dengan pertimbangan sebagai
berikut :
1.
Peneliti mengajar
di kelas tersebut.
2.
Motivasi belajar
siswa masih sangat rendah.
3.
Pada saat peneliti
mengajar keadaan siswa tidak aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
4. Hasil ulangan dari 28 siswa jumlah seluruhnya hanya 13 siswa yang mencapai KKM yang
ditentukan yaitu 65. Artinya ketuntasan secara klasikal yang diperoleh siswa
hanya 46,4 % masih jauh yang diharapkan
yaitu 85 % sedangkan daya serap hanya
55,3 % masih belum mencapai nilai yang
ditentukan yaitu 75 %.
Untuk lebih efektif dalam penelitian ini, ada beberapa
pihak yang terlibat secara langsung
untuk membantu Peneliti untuk melaksanakan kegiatan penelitian ini yaitu
:
1. Ibu Sri Rahayu Candra Lela, S.Pd. MM sebagai Supervisor 1
selaku tutor yang ditugaskan di UPBJJ-UT Kelompok Belajar Baturaja Ogan
Komering Ulu, yang bertugas membimbing pelaksanaan Pemantapan Kemampuan
Profesional (PKP) di kelas bimbingan untuk membuat laporan perbaikan
pembelajaran.
2. Ibu Husnawaty, S.Pd.SD sebagai Supervisor 2 dan Penilai 2
adalah Kepala Sekolah SDN 134 Ogan Komering Ulu bertugas membimbing Mahasiswa
melakukan praktek perbaikan pembelajaran di kelas tempat mahasiswa mengajar dan
mengadakan penelitian.
3. Ibu Sumirah, S.Pd.SD sebagai Penilai 1 yang ditunjuk oleh
Supervisor 2 adalah guru senior di SDN 134 Ogan Komering Ulu.
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Agar penelitian ini dapat dilakukan dengan baik sesuai
dengan yang diharapkan oleh peneliti maka proses penelitian perbaikan
pembelajaran ini melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Supaya penelitian ini
dapat berjalan dengan baik sesuai dengan siklus-siklus yang di amati, ada
beberapa prosedur kerja yang harus di lakukan yaitu :
1. Perencanaan Tindakan
2. Pelaksanaan Tindakan
3. Pengamatan
4. Refleksi
SIKLUS 1
1.
Perencanaan
Tindakan
Adapun kegiatan pada tahapan perencanaan ini adalah sebagai berikut :
a.
Menentukan jadwal
perbaikan pembelajaran siklus I
b.
Menyiapkan Rencana
Perbaikan Pembelajran siklus I
Adapun Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I
merupakan Rencana Perbaikan Pembelajaran
pada kegiatan pembelajaran prasiklus sebelum Penelitian Tindakan Kelas. Pada
kegiatan Perbaikan Pembelajaran Siklus I yang perlu diperbaiki adalah Metode
yang digunakan oleh peneliti pada saat melakukan kegiatan pembelajaran di kelas
IV SDN 134 Ogan Komering Ulu mata Pelajaran Matematika materi Penjumlahan
Bilangan Bulat, selain itu yang perlu diperbaiki adalah langkah-langkah
kegiatan pembelajaran. Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang
diperbaiki sebagai berikut :
1.
Kegiatan Awal ( 10
Menit )
F
Salam
F
Mengabsen siswa
F
Bertanya jawab
dengan siswa tentang jenis-jenis bilangan bulat
F
Menyampaikan tujuan
pembelajaran
2.
Kegiatan Inti (45 Menit )
a.
Eksplorasi
F Guru memberikan informasi kepada siswa untuk membuka buku
pelajaran Matematika halaman 145.
F Guru menjelaskan cara menjumlahkan bilangan bulat
F Guru menggunakan alat peraga kartu positif dan negatif
untuk didemonstrasikan kepada siswa cara penggunaanya pada operasi penjumlahan
bilangan bulat.
F Guru memberikan contoh cara menjumlahkan bilangan bulat
positif dan negatif dengan menggunakan alat peraga.
F Guru memberikan kesempatan kepada beberapa siswa untuk
mencoba menyelesaikan contoh penjumlahan bilangan bulat yang dituliskan oleh
guru dipapan tulis secara bergantian.
F Bertanya jawab
b.
Elaborasi
F Siswa memperhatikan dengan seksama penjelasan guru
F Siswa mencatat hal-hal penting dari contoh yang telah
diberikan oleh guru
F Siswa memperhatikan cara penggunaan alat peraga yang
sedang didemonstrasikan oleh guru
F Siswa membentuk kelompok untuk mendemonstrasikan
penggunaan alat peraga
F Siswa mencoba mengerjakan contoh soal yang diberikan oleh
guru secara individu.
c.
Konfirmasi
F Guru memberikan umpan balik dari hasil materi yang telah
dipelajari
F Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi yang
belum dipahami
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan
3.
Penutup ( 15
Menit )
F
Guru bersama siswa
membuat kesimpulan
F
Guru memberikan
pekerjaan rumah
F
Menutup pelajaran
d. Menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam proses
kegiatan belajar mengajar.
e. Membuat test berupa soal latihan sebanyak 5 buah dengan
bentuk uraian dengan skor maksimal 100 dan rentang nilai 0-100 untuk mengukur
tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM )
yang ditentukan yaitu 65 untuk Mata Pelajaran Matematika materi Penjumlahan
Bilangan Bulat.
f. Menyiapkan Alat Penilaian Kemampuan Guru 1 ( APKG-1 )
untuk penilaian persiapan perbaikan pembelajaran dan Alat Penilaian Kemampuan
Guru 2 ( APKG-2 ) untuk penilaian pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
g. Menyiapkan jurnal yang akan diisi oleh Supervisor 2
sebagai bahan untuk refleksi dan melakukan bimbingan perbaikan pembelajaran
selanjutnya.
2.
Pelaksanaan
Tindakan
Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran I ( RPP-I )
untuk Mata Pelajaran Matematika materi
Penjumlahan Bilangan Bulat akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 134 Ogan
Komering Ulu Provinsi Sumatera selatan pada hari Selasa tanggal 25 Maret 2014
dengan alokasi waktu 2 x 35 Menit. Kegiatan pembelajaran pada siklus 1 ini
disesuaikan dengan RPP I dan metode yang sudah direncanakan, sedangkan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam memahami materi Penjumlahan
Bilangan Bulat diberi soal latihan sebanyak 5 soal dengan skor maksimal 100 dan
rentang nilai 0 – 100.
Dalam kegiatan Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
I (RPP-I), Peneliti di amati dan dinilai oleh Supervisor 2 yang bertindak
sebagai penilai 2 yang merupakan Kepala Sekolah SD Negeri 134 Ogan Komering Ulu
tempat peneliti mengadakan penelitian dengan dibantu oleh salah satu guru yang
sudah berijazah Strata 1 dan bersertifikasi yang bertindak sebagai penilai 1.
3.
Pengamatan
Untuk mengetahui kesesuaian antara Pelaksanaan Perbaikan
Pembelajaran I (RPP-I) dengan perencanaan serta untuk mengetahui seberapa jauh
tindakan yang sedang berlangsung dan menghasilkan perubahan sesuai dengan yang
diinginkan pada Siklus I, maka Peneliti diamati oleh Supervisor 2 yang
merupakan Kepala Sekolah SD Negeri 134 Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera
Selatan dan Penilai 1 merupakan guru senior di SD Negeri 134 Ogan Komering Ulu
untuk membantu Supervisor 2 memberikan penilaian.
Pada Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran I ( Siklus I )
yang diamati dan dilakukan oleh Supervisor 2 adalah :
a. Persiapan mengajar dan Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
I (mengisi APKG-1 dan APKG-2)
b. Tingkah laku siswa dan guru selama proses kegiatan
belajar mengajar (mengisi lembar pengamatan)
c. Mengisi jurnal sebagai bahan masukan bagi peneliti untuk
melakukan refleksi dan melanjutkan ke langkah-langkah berikutnya.
Sedangkan untuk mengetahui tingkat pemahaman tentang
materi Penjumlahan Bilangan Bulat yang telah disampaikan oleh peneliti, maka
siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal yang berbentuk uraian sebanyak 5 soal
dengan skor maksimal 100 dan rentang nilai 0-100. Dari hasil pengamatan Supervisor
2 serta hasil belajar siswa sebagai alat ukur keberhasilan siswa selama proses
kegiatan belajar mengajar pada Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran I (Siklus I)
adalah sebagai berikut :
1.
Metode yang digunakan belum
maksimal diterapkan
2.
Masih ada siswa yang belum tercapai dalam menguasai
materi pelajaran
3.
Alat peraga
tidak digunakan dengan maksimal (warnanya tidak menarik dan kurang terlihat
oleh siswa )
4.
Masih ada
siswa yang belum aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
5.
Guru masih
dominan dalam kegiatan pembelajaran
4.
Refleksi
Dari hasil tes yang
diberikan dan pengamatan supervisor 2 didapatkan hasil yang kurang memuaskan kepada siswa yang mencapai
KKM yaitu 65 hanya 19 siswa dari 28
siswa atau tingkat ketuntasannya hanya mencapai 68 % dengan daya serap 67.5 %, hal ini disebabkan oleh :
a.
Metode yang digunakan kurang
bervariasi
b.
Alat peraga
belum digunakan dengan maksimal
c.
Kurang memberikan penguatan
kepada siswa
Dari hasil refleksi
kelemahan. Kelemahan yang terjadi pada saat perbaikan pembelajaran, maka
peneliti akan melakukan perbaikan terhadap tingkat daya serap . untuk itu
peneliti akan melanjutkan penelitian pada siklus II.
SIKLUS 2
1.
Perencanaan
Tindakan
Adapun kegiatan pada tahapan perencanaan ini adalah sebagai berikut :
a.
Menentukan jadwal
perbaikan pembelajaran siklus II
b.
Menyiapkan Rencana
Perbaikan Pembelajran siklus II
Adapun Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II
merupakan Rencana Perbaikan Pembelajaran
pada kegiatan pembelajaran Siklus I sebelum Penelitian Tindakan Kelas. Pada
kegiatan Perbaikan Pembelajaran Siklus II yang perlu diperbaiki adalah Metode
yang digunakan oleh peneliti pada saat melakukan kegiatan pembelajaran di kelas
IV SDN 134 Ogan Komering Ulu mata Pelajaran Matematika materi Penjumlahan
Bilangan Bulat, selain itu yang perlu diperbaiki adalah langkah-langkah
kegiatan pembelajaran. Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang
diperbaiki sebagai berikut :
1.
Kegiatan
Awal ( 10 Menit )
F
Salam
F
Mengabsen siswa
F
Mengajak siswa
untuk mengingat kembali tentang penjumlahan bilangan bulat
F
Menyampaikan tujuan
pembelajaran
2.
Kegiatan Inti (45 Menit )
a.
Eksplorasi
F Guru memberikan informasi kepada siswa untuk membuka buku
pelajaran Matematika tentang materi penjumlahan bilangan bulat.
F Guru menjelaskan cara menjumlahkan bilangan bulat
F Guru menggunakan alat peraga kartu berwarna positif dan
negatif untuk didemonstrasikan kepada siswa cara penggunaanya pada operasi
penjumlahan bilangan bulat.
F Guru memberikan contoh cara menjumlahkan bilangan bulat
positif dan negatif dengan menggunakan alat peraga.
F Guru dan siswa mencoba menyelesaikan contoh soal dengan
menggunakan alat peraga
F Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan
hasil penjumlahan bilangan bulat dipapan tulis
F Guru membimbing siswa yang belum memahami tentang
penjumlahan bilangan bulat.
F Bertanya jawab
b.
Elaborasi
F Siswa memperhatikan dengan seksama penjelasan guru
F Siswa mencatat hal-hal penting dari contoh yang telah
diberikan oleh guru
F Siswa memperhatikan cara penggunaan alat peraga yang
sedang didemonstrasikan oleh guru
F Siswa membentuk kelompok untuk mendemonstrasikan alat
peraga
F Siswa mencoba mengerjakan contoh soal yang diberikan oleh
guru secara individu.
F Bertanya jawab
c.
Konfirmasi
F Guru memberikan umpan balik dari hasil kegiatan belajar
mengajar yang telah di lakukan.
F Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi yang
belum dipahami
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan
3.
Penutup ( 15
Menit )
F
Guru membuat
kesimpulan
F
Memberikan
pekerjaan rumah
F
Menutup pelajaran
d. Menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam proses
kegiatan belajar mengajar.
e. Membuat test berupa soal latihan sebanyak 4 soal dengan
bentuk uraian dengan skor maksimal 100 dan rentang nilai 0-100 untuk mengukur
tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM )
yang ditentukan yaitu 65 untuk Mata Pelajaran Matematika materi Penjumlahan
Bilangan Bulat.
f. Menyiapkan Alat Penilaian Kemampuan Guru 1 ( APKG-1 )
untuk penilaian persiapan perbaikan pembelajaran dan Alat Penilaian Kemampuan
Guru 2 ( APKG-2 ) untuk penilaian pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
g. Menyiapkan jurnal yang akan diisi oleh Supervisor 2
sebagai bahan untuk refleksi dan melakukan bimbingan perbaikan pembelajaran
selanjutnya.
5.
Pelaksanaan
Tindakan
Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran II ( RPP-II )
untuk Mata Pelajaran Matematika materi
Penjumlahan Bilangan Bulat akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 134 Ogan
Komering Ulu Provinsi Sumatera selatan pada hari Selasa tanggal 01 April 2014
dengan alokasi waktu 2 x 35 Menit. Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini
disesuaikan dengan RPP II dan metode yang sudah direncanakan, sedangkan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam memahami materi Penjumlahan
Bilangan Bulat diberi soal latihan sebanyak 4 soal dengan skor maksimal 100 dan
rentang nilai 0 – 100.
Dalam kegiatan Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
II (RPP-II), Peneliti di amati dan dinilai oleh Supervisor 2 yang bertindak
sebagai penilai 2 yang merupakan Kepala Sekolah SD Negeri 134 Ogan Komering Ulu
tempat peneliti mengadakan penelitian dengan dibantu oleh salah satu guru yang
sudah berijazah Strata 1 dan bersertifikasi yang bertindak sebagai penilai 1.
6.
Pengamatan
Untuk mengetahui kesesuaian antara Pelaksanaan Perbaikan
Pembelajaran II (RPP-II) dengan perencanaan serta untuk mengetahui seberapa
jauh tindakan yang sedang berlangsung dan menghasilkan perubahan sesuai dengan
yang diinginkan pada Siklus II, maka Peneliti diamati oleh Supervisor 2 yang
merupakan Kepala Sekolah SD Negeri 134 Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera
Selatan dan Penilai 1 merupakan guru senior di SD Negeri 134 Ogan Komering Ulu
untuk membantu Supervisor 2 memberikan penilaian.
Pada Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran II ( Siklus II )
yang diamati dan dilakukan oleh Supervisor 2 adalah :
a. Persiapan mengajar dan Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
II (mengisi APKG-1 dan APKG-2)
b. Tingkah laku siswa dan guru selama proses kegiatan
belajar mengajar (mengisi lembar pengamatan)
c. Mengisi jurnal sebagai bahan masukan bagi peneliti untuk
melakukan refleksi dan melanjutkan ke langkah-langkah berikutnya.
Sedangkan untuk mengetahui tingkat pemahaman tentang
materi Penjumlahan Bilangan Bulat yang telah disampaikan oleh peneliti, maka
siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal yang berbentuk esay sebanyak 4 soal
dengan skor maksimal 100 dan rentang nilai 0-100.
Dari
hasil belajar dan dari pengamatan supervisor 2 pada siklus 2 ini hasil yang
diperoleh sudah memuaskan hal ini terlihat dari hasil belajar siswa dan seluruh
siswa yang berjumlah 28 orang sudah 100%
mencapai KKM dan daya serap siswa sudah mencapai 90.35 %. Sedangkan hasil
pengamatan supervisor 2 didapat hasil sebagai berikut :
1.
Siswa lebih bersemangat
mengikuti pelajaran
2.
Metode yang digunakan sudah
sangat mendukung
3.
Ketika kegiatan belajar siswa aktif
4.
Siswa dapat menjawab semua soal
yang diberikan
Dari Hasil refleksi
yang diteliti pada siklus 2 dan berdiskusi dengan supervisor 1 selaku pembimbing pembuatan laporan, maka penelti berkesimpulan hasil
yang diperoleh pada pelaksanaan siklus 2 sudah memuaskan, sehingga peneliti menghentikan penelitian
sampai pada siklus 2.
C.
Teknik Analisa
Data
Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar siswa kelas IV SDN 134 Ogan Komering Ulu yang berjumlah 28 Orang
pada Mata Pelajaran Matematika dengan Materi Penjumlahan Bilangan Bulat
terhadap nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan yaitu 65,
untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa terhadap pemahaman tentang materi
tersebut Peneliti menggunakan teknik analisa data Kuantitatif berupa test
uraian. Adapun metode penilaianya berupa skor yang ditentukan oleh peneliti
dengan rentang nilai antara 0-100, baik pada siklus I maupun siklus 2. Untuk
menentukan nilai yang diperoleh sesuai dengan tingkat ketercapaian siswa pada
materi yang telah dipelajari, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut :
|
Sedangkan
untuk mengetahui ketuntasan siswa dalam memahami Materi Penjumlahan Bilangan
Bulat, digunakan rumus sebagai berikut :
|
Dengan
ketentuan bahwa materi yang telah dipelajari dianggap tuntas apabila tingkat
ketuntasan siswa secara klasikal mencapai minimal 85 %. Sedangkan untuk
mengetahui daya serap siswa terhadap materi Penjumlahan Bilangan Bulat
digunakan rumus, sebagai berikut :
|
Dengan
ketentuan bahwa daya serap siswa dianggap cukup apabila nilai yang dicapai
minimal 75 %.
|
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Perbaikan Pembelajaran
SIKLUS I
1.
Perencanaan
Pada Siklus 1 ini guru merencanakan
tindakan perbaikan yang merupakan perbaikan dari pelaksanaan pembelajaran sebelumnya (Prasiklus). Pada
Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I ini guru merencanakan penggunaan metode
yang tepat sehingga dapat meningkatkan tingkat pemahaman siswa terhadap mata Pelajaran Matematika tentang materi Penjumlahan Bilangan Bulat, sehingga perbaikan
pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa kelas IV SD Negeri 134 Ogan Komering Ulu
Provinsi Sumatera Selatan sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ingin dicapai yaitu 65, dengan ketuntasan secara klasikal sebesar 85 % dan daya
serap 75 %.
Agar Rencana Pelaksanaan
Perbaikan Pembelajaran I (RPP I)
mendapatkan hasil yang maksimal Peneliti dibantu oleh Supervisor 2 sebagai
pembimbing dilapangan dan Supervisor 1 sebagai pembimbing pembuatan laporan.
Selain mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran, peneliti juga
mempersiapkan :
a. Menentukan
jadwal Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran I, yaitu pada hari Selasa
tanggal 25 Maret 2014.
b. Menyiapkan
peralatan dan bahan untuk digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar pada
RPP I.
c. Menyiapkan
lembar pengamatan / observasi untuk mengamati kegiatan guru dan siswa pada saat
pelaksanaan RPP I.
d. Membuat test
berupa soal uraian sebanyak 5 soal dengan skor maksimal 100 dan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) untuk materi Penjumlahan Bilangan Bulat sebesar 65.
e. Menyiapkan
APKG-PKP 1 untuk menilai kesiapan pelaksanaan RPP I.
f. Menyiapkan
APKG-PKP 2 untuk menilai kemampuan guru dan keaktifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran.
g. Menyiapkan
jurnal yang akan diisi oleh Supervisor 2 sebagai bahan refleksi bagi peneliti
untuk menentukan tindakan selanjutnya.
2.
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Perbaikan Pembelajaran I (RPP I) dilaksanakan
sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan yaitu pada hari Selasa tanggal 25
Maret 2014 dikelas IV SDN 134 OKU mata
pelajaran Matematika materi Penjumlahan Bilangan Bulat dengan alokasi waktu 2 x
35 Menit. Pada proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siklus I ini,
pelaksanaanya sesuai dengan metode dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran
pada RPP I yang telah di rancang agar mendapatkan hasil yang maksimal sesuai
dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan yaitu sebesar 65,
dengan ketuntasan klasikal 85 % dan daya serap 75 %.
Untuk
mengamati kesesuaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan Rencana
Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran pada siklus I ini, peneliti diamati oleh
Supervisor 2 yang merupakan Kepala Sekolah SDN 134 OKU selaku pembimbing
dilapangan.
3.
Pengamatan
Untuk mengetahui keberhasilan
dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran I (RPP I), maka peneliti diamati oleh
Supervisor 2 selaku pembimbing dilapangan, adapun hasil pengamatan pada
pelaksanaan perbaikan pembelajaran I
diantaranya :
a. Tingkat
pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Matematika materi Penjumlahan Bilangan
Bulat dilihat dari hasil test yang diberikan kepada siswa di kelas IV SDN 134
OKU pada perbaikan pembelajaran I (RPP I) belum mencapai hasil yang maksimal,
walaupun terlihat ada peningkatan hasil belajar dari prasiklus. Hal ini
terlihat dari jumlah siswa yang mencapai KKM yang ditentukan yaitu 65 hanya 19
siswa dari jumlah siswa 28 orang, secara klasikal ketuntasan siswa hanya mencapai
68% dengan daya serap 67.5 %.
b. Hasil
pengamatan Supervisor 2 selama pelaksanaan perbaikan pembelajaran I (RPP I),
penyebab ketidak tercapaian siswa terhadap Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
yang ditentukan yaitu 65, dengan ketuntasan secara klasikal sebesar 85 % dengan
daya serap 75 % untuk materi Penjumlahan Bilangan Bulat adalah sebagai berikut
:
1.
Metode yang digunakan belum
maksimal diterapkan
2.
Masih ada siswa yang belum tercapai dalam menguasai
materi pelajaran
3.
Alat peraga
tidak digunakan dengan maksimal (warnanya tidak menarik dan kurang terlihat
oleh siswa )
4.
Masih ada
siswa yang belum aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
5.
Guru masih
dominan dalam kegiatan pembelajaran
c. Selain terdapat
kekuarangan pada kegiatan Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran I (RPP I),
terdapat peningkatan dari kegiatan pembelajaran prasiklus yaitu :
1. Hasil belajar
siswa meningkat jika pada prasiklus ketuntasan siswa hanya 46,4 % dengan daya
serap 55,3 %, pada siklus I ini ketuntasan siswa meningkat menjadi 68 % dengan
daya serap 67,5 %.
2. Sebagian siswa
sudah mulai aktif dalam Kegiatan Belajar Mengajar
3. Motivasi siswa
dalam mengikuti pembelajaran sudah ada peningkatan dari pembelajaran prasiklus.
4.
Refleksi
Dari hasil pengamatan
dan analisis hasil belajar siswa kelas IV SDN 134 OKU untuk materi Penjumlahan
Bilangan Bulat pada Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran I (RPP I) belum
mendapatkan hasil yang diharapkan. Untuk itu peneliti merasa perlu melakukan
kegiatan Perbaikan Pembelajaran II (RPP II) atau melanjutkan penelitian siklus
2. Agar hasil belajar siswa pada siklus 2 ini dapat ditingkatkan atau mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diinginkan yaitu 65, dengan ketuntasan
secara klasikal sebesar 85 % dengan daya serap 75 %, maka peneliti perlu
melakukan refleksi kekurangan yang terjadi pada siklus 1.
Setelah melakukan
refleksi dan konsultasi dengan Supervisor 2 selaku pembimbing di lapangan yang
perlu diperbaiki pada Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran II (RPP II) adalah
sebagai berikut :
a. Langkah-langkah
pembelajaran yaitu memaksimalkan
penerapan metode demonstrasi dengan alat peraga kartu berwarna positif dan
negatif.
b. Membuat alat
peraga lebih menarik (memberi warna yang berbeda pada kartu positif dan
negatif).
c. Memberi
perhatian kepada seluruh siswa pada saat kegiatan belajar mengajar.
d. Lebih banyak
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendemonstrasikan penggunaan alat
peraga.
Dengan adanya perbaikan pembelajaran yang tepat
pada Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran II (RPP II) ini diharapkan hasil
belajar siswa akan terjadi peningkatan dengan target ketuntasan belajar siswa
secara klasikal mencapai minimal 85 % dengan daya serap 75 % akan tercapai.
SIKLUS 2
1.
Perencanaan
Pada siklus 2
ini peneliti merencanakan tindakan perbaikan pembelajaran yang merupakan perbaikan dari Pelaksanaan Perbaikan
Pembelajaran Siklus 1. Pada Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran II (RPP
II) ini peneliti merancang suatu strategi dan metode pembelajaran yang lebih
baik dari sebelumnya sehingga hasil belajar siswa kelas IV SDN 134 OKU pada
materi Penjumlahan Bilangan Bulat dari perbaikan siklus 2 ini dapat meningkat
sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan yaitu 65 dengan
ketuntasan klasikal 85 % dan daya serap 75 %. Dalam merancang Rencana
Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran II (RPP II) ini, peneliti dibantu oleh
Supervisor 2 sebagai pembimbing di lapangan.
Adapun yang
telah dipersiapkan peneliti pada Rencana
Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran II (RPP II) ini, yaitu :
a. Menentukan
jadwal Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran II, yaitu pada hari Selasa
tanggal 01 April 2014.
b. Menyiapkan
peralatan dan bahan untuk digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar pada
RPP II.
c. Menyiapkan
lembar pengamatan / observasi untuk mengamati kegiatan guru dan siswa pada saat
pelaksanaan RPP II.
d. Membuat test
berupa soal uraian sebanyak 4 soal dengan skor maksimal 100 dan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) untuk materi Penjumlahan Bilangan Bulat sebesar 65.
e. Menyiapkan
APKG-PKP 1 untuk menilai kesiapan pelaksanaan RPP II.
f. Menyiapkan
APKG-PKP 2 untuk menilai kemampuan guru dan keaktifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran.
g. Menyiapkan
jurnal yang akan diisi oleh Supervisor 2 sebagai bahan refleksi bagi peneliti
untuk menentukan tindakan selanjutnya.
2.
Pelaksanaan
Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran II (RPP II) dilaksanakan
sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan yaitu pada hari Selasa tanggal
01April 2014 dikelas IV SDN 134 OKU mata pelajaran Matematika materi Penjumlahan
Bilangan Bulat dengan alokasi waktu 2 x 35 Menit. Pada proses Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) siklus I ini, pelaksanaanya sesuai dengan metode dan
langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada RPP II yang telah di rancang agar
mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
yang ditentukan yaitu sebesar 65, dengan ketuntasan klasikal 85 % dan daya serap
75 %.
Untuk
mengamati kesesuaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan Rencana
Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran pada siklus II ini, peneliti diamati oleh
Supervisor 2 yang merupakan Kepala Sekolah SDN 134 OKU selaku pembimbing
dilapangan.
5.
Pengamatan
Untuk mengetahui keberhasilan
dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran II (RPP II), maka peneliti diamati oleh
Supervisor 2 selaku pembimbing dilapangan, adapun hasil pengamatan pada
pelaksanaan perbaikan pembelajaran II
diantaranya :
a. Tingkat
pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Matematika materi Penjumlahan Bilangan
Bulat dilihat dari hasil test yang diberikan kepada siswa di kelas IV SDN 134
OKU pada perbaikan pembelajaran II (RPP II) telah mencapai hasil yang maksimal, ada peningkatan
hasil belajar yang signifikan dari Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran I (RPP I).
Hal ini terlihat dari jumlah siswa yang mencapai KKM yang ditentukan yaitu 65 seluruh
siswa yang jumlahnya 28 orang telah tercapaidengan hasil yang maksimal, dengan
ketuntasan secara klasikal sudah mencapai 100 % dan daya serap 90.35 %.
b. Hasil
pengamatan Supervisor 2 selama pelaksanaan perbaikan pembelajaran II (RPP II),
adalah sebagai berikut :
1.
Metode yang digunakan telah maksimal diterapkan
2.
Semua siswa telah tercapai dalam menguasai
materi pelajaran
3.
Alat peraga
telah digunakan dengan
4.
Semua siswa aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
5.
Guru banyak
melibatkan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran.
3.
Refleksi
Dari hasil analisis dan pengamatan hasil belajar
siswa kelas IV SDN 134 Ogan Komering Ulu untuk materi Penjumlahan Bilangan
Bulat pada siklus 2 ini, hasilnya telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan
oleh peneliti. Hal ini terlihat dari ketuntasan siswa secara klasikal telah
mencapai 100 % dengan daya serap 90.35 %, dengan demikian target ketuntasan
belajar siswa sudah tercapai.
Dari hasil pengamatan Supervisor 2 dalam
Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran II, didapatkan hasil sebagai berikut :
a.
Langkah-langkah pembelajaran sudah sesuai dengan yang
direncanakan
b.
Penerapan metode demonstrasi menggunakan alat peraga
kartu berwarna positif dan negatif dan skenario pembelajaran sesuai dengan yang
direncanakan.
c.
Perhatian guru sudah menyeluruh
d.
Semua siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran.
Dari hasil analisis dan pengamatan Supervisor 2
serta hasil diskusi dengan Supervisor 1, maka peneliti menghentikan Pelaksanaan
Perbaikan Pembelajaran. Karena hasil belajar siswa kelas IV SDN 134 Ogan
Komering Ulu telah mencapai hasil yang maksimal, terlihat hasil
hasil belajar siswa terjadi peningkatan dari pelaksanaan prasiklus
ketuntasan siswa secara klasikal hanya 46.4 % dan daya serap 55.3 %, ketuntasan
siswa secara klasikal pada pelaksanaan perbaikan siklus 1 mencapai 68 % dan
daya serap 67.5 % , sedangkan hasil dari
pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 2 hasil yang dicapai siswa menurut
ketuntasan klasikal mencapai 100 % dengan daya serap 90.35 %.
B.
Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1.
Siklus 1
Pada Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran I (RPP I)
siklus 1 yang dilaksanakan pada hari selasa tanggal 25 Maret 2014 di kelas IV
SDN 134 Ogan Komering Ulu mata pelajaran Matematika materi Penjumlahan Bilangan
Bulat, kegiatan belajar mengajar sudah sudah sesuai dengan yang direncanakan
pada RPP I, namun pada kenyataanya hasil yang diperoleh siswa tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Hal ini terlihat dari hasil yang diperoleh siswa
melalui tugas yang diberikan oleh guru hanya 19 siswa dari 28 siswa yang
mencapai KKM yang ditentukan yaitu 65, artinya ketuntasan klasikal yang
diperoleh siswa hanya 68 % dan daya serap 67.5 % masih jauh yang diharapkan
yaitu ketuntasan klasikal minimal 85 % dan daya serap 75 %.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh Supervisor 2, penyebab ketidak
berhasilan siswa pada Pelaksanaan perbaikan siklus 1 ini adalah sebagai berikut :
1.
Metode yang digunakan belum
maksimal diterapkan
2.
Masih ada siswa yang belum tercapai dalam menguasai
materi pelajaran
3.
Alat peraga
tidak digunakan dengan maksimal (warnanya tidak menarik dan kurang terlihat
oleh siswa )
4.
Masih ada siswa
yang belum aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
5.
Guru masih
dominan dalam kegiatan pembelajaran
Dari hasil analisis dan pengamatan pada siklus 1
ini penliti mengambil kesimpulan bahwa perbaikan pembelajaran I (RPP I) belum
mencapai hasil yang maksimal, oleh sebab itu peneliti merasa perlu adanya
perbaikan pembelajaran pada siklus 2. Dengan melakukan perbaikan baik pada
langkah-langkah pembelajaran maupun metode dan strategi pembelajaran yang lebih
menarik dengan harapan siswa lebih termotivasi untuk lebih aktif dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran dan terjadi peningkatan pada hasil belajar
siswa.
2. Siklus 2
Pada
Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran II (RPP II) untuk siklus 2, yang
dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 01 April 2014 di kelas IV SDN 134 Ogan
Komering Ulu mata pelajaran Matematika materi Penjumlahan Bilangan Bulat,
kegiatan belajar mengajar sudah sesuai dengan yang direncanakan pada RPP II
dengan hasil yang memuaskan. Hal ini terlihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa dengan jumlah siswa 28
orang seluruhnya telah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ditentukan yaitu 65, dengan ketuntasan klasikal 100 % dan daya serap 90.35 %.
Artinya hasil belajar siswa telah terjadi peningkatan secara signifikan dengan
target ketuntasan klasikal 85 % dan daya serap 75 % sudah tercapai bahkan
melampaui.
Dari
hasil pengamatan Supervisor 2 tentang Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran II
(RPP II) diperoleh hasil sebagai berikut :
1.
Metode yang digunakan telah maksimal diterapkan
2.
Semua siswa telah tercapai dalam menguasai
materi pelajaran
3.
Alat peraga
telah digunakan dengan
4.
Semua siswa aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
5.
Guru banyak
melibatkan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran
Berdasarkan hasil analisis dan hasil pengamatan
Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran siklus 2 hasil yang diperoleh sudah mencapai
target yang diinginkan. Adapun peningkatan hasil belajar siswa dari prasiklus,
siklus 1 dan siklus 2 terlihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 134
OKU
Mata Pelajaran Matematika Materi Penjumlahan
Bilangan Bulat
Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65
PRASIKLUS
|
SIKLUS 1
|
SIKLUS 2
|
|||
Ketuntasan Secara Klasikal
|
Daya Serap
|
Ketuntasan Secara Klasikal
|
Daya Serap
|
Ketuntasan Secara Klasikal
|
Daya Serap
|
46.4 %
|
55.3 %
|
68 %
|
67.5 %
|
100 %
|
90.35 %
|
Untuk memperjelas hasil belajar yang diperoleh siswa kelas IV SDN 134 Ogan
Komering Ulu untuk mata pelajaran Matematika materi Penjumlahan Bilagan Bulat
dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65 pada setiap siklusnya dapat
terlihat dari data berikut ini :
Tabel 4.2
Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 134 OKU
Mata Pelajaran Matematika Materi Penjumlahan
Bilangan Bulat
(Prasiklus)
NO
|
NILAI (X)
|
BANYAK SISWA (F)
|
X.F
|
KETERANGAN
|
1
|
10
|
1
|
10
|
Belum Tercapai
|
2
|
20
|
3
|
60
|
Belum Tercapai
|
3
|
30
|
-
|
-
|
-
|
4
|
40
|
7
|
280
|
Belum Tercapai
|
5
|
50
|
2
|
100
|
Belum Tercapai
|
6
|
60
|
2
|
120
|
Belum Tercapai
|
7
|
70
|
7
|
490
|
Melampaui
|
8
|
80
|
5
|
400
|
Melampaui
|
9
|
90
|
1
|
90
|
Melampaui
|
10
|
100
|
-
|
-
|
-
|
JUMLAH
|
28
|
1550
|
||
Ketuntasan Klasikal = 46,4 % Daya Serap =55,3 %
|
Grafik 4.1
Hasil
Belajar Siswa Kelas IV SDN 134 OKU
Mata Pelajaran Matematika Materi Penjumlahan
Bilangan Bulat
(Prasiklus)

Tabel 4.3
Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 134 OKU
Mata Pelajaran Matematika Materi Penjumlahan
Bilangan Bulat
(Siklus 1)
NO
|
NILAI (X)
|
BANYAK SISWA (F)
|
X.F
|
KETERANGAN
|
1
|
10
|
-
|
-
|
-
|
2
|
20
|
-
|
-
|
-
|
3
|
30
|
-
|
-
|
-
|
4
|
40
|
1
|
40
|
Belum Tercapai
|
5
|
50
|
4
|
200
|
Belum Tercapai
|
6
|
60
|
4
|
240
|
Belum Tercapai
|
7
|
70
|
13
|
910
|
Melampaui
|
8
|
80
|
5
|
400
|
Melampaui
|
9
|
90
|
-
|
-
|
-
|
10
|
100
|
1
|
100
|
Melampaui
|
JUMLAH
|
28
|
1890
|
||
Ketuntasan Klasikal = 68 % Daya Serap =67,5 %
|
Grafik 4.2
Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 134 OKU
Mata Pelajaran Matematika Materi Penjumlahan
Bilangan Bulat
(Siklus 1)

Tabel 4.4
Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 134 OKU
Mata Pelajaran Matematika Materi Penjumlahan
Bilangan Bulat
(Siklus 2)
NO
|
NILAI (X)
|
BANYAK SISWA (F)
|
X.F
|
KETERANGAN
|
1
|
10
|
-
|
-
|
-
|
2
|
20
|
-
|
-
|
-
|
3
|
30
|
-
|
-
|
-
|
4
|
40
|
-
|
-
|
-
|
5
|
50
|
-
|
-
|
-
|
6
|
60
|
-
|
-
|
-
|
7
|
70
|
1
|
70
|
Melampaui
|
8
|
80
|
8
|
640
|
Melampaui
|
9
|
90
|
8
|
720
|
Melampaui
|
10
|
100
|
11
|
1100
|
Melampaui
|
JUMLAH
|
28
|
2530
|
||
Ketuntasan Klasikal = 100 % Daya Serap = 90,35 %
|
Grafik 4.3
Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 134 OKU
Mata Pelajaran Matematika Materi Penjumlahan
Bilangan Bulat
(Siklus 2)

Grafik 4.4
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 134
OKU
Mata Pelajaran Matematika Materi Penjumlahan
Bilangan Bulat
Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A.
Simpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dimulai dari
prasiklus dilanjutkan dengan siklus 1 dan siklus 2, berdasarkan seluruh
pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1.
Pembelajaran dengan
metode demonstrasi menggunakan alat peraga kartu berwarna positif dan
negatif memiliki dampak positif dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan hasil
belajar siswa disetiap perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan. Hal ini
terlihat dari hasil ketuntasan siswa secara klasikal pada prasiklus 46,4 % dan
daya serap 55,3 %, siklus 1 ketuntasan klasikal 68 % dan daya serap 67,5 % dan
siklus 2 ketuntasan klasikal 100 % dan daya serap 90,35 %.
2.
Penerapan metode
demonstrasi dengan alat peraga kartu berwarna positif dan negatif dapat
berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari
keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang telah dilakukan.
B.
Saran Tindak Lanjut
Dari
hasil analisis dan penelitian yang
diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar matematika lebih
efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan
saran sebagai berikut:
1.
Untuk melaksanakan
pembelajaran menggunakan metode
demonstrasi dengan alat peraga kartu
berwarna positif dan negatif memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga
guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan
dengan menggunakan metode ini dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh
hasil yang optimal.
2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru
hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pembelajaran, walau
dalam taraf yang sederhana, dimana siswa
nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan,
sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.
3. Guru harus
melakukan perhatian khusus terhadap siswa yang mengalami kesulitan dalam
belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Wardani, dkk. 2013. Pemantapan
Kemampuan Profesional cetakan ke 1. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Sarman, dkk. 2003. Mari
Belajar Matematika SD
kelas IV. Bandung: Ganeca
Exact.
Supardjo. 2004. Matematika
SD Kelas IV. Jakarta:Tiga Serangkai.
Setiawan Denny, dkk. 2007.
Komputer dan
Media Pembelajaran. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Siskandar, M.A.Drs. Rahmad
Mohammad. 1996. Pendidikan
Matematika I.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Wardani, I.G.A.K, dkk. 2004. Pemantaan
Kemampuan Profesional (Panduan)
Pusat. Jakarta : Universitas Terbuka.
Daryanto, 1979. Media Pembelajaran. Jakarta : Rhineka
Cipta.
Mansyur. 1997. Strategi Mengajar. Jakarta: Universitas
Terbuka,
Bang bisa ngak kirim contoh karya ilmiah yg lain ke email saya ini
ReplyDeleteBang bisa ngak kirim contoh karya ilmiah yg lain ke email saya ini
ReplyDeleteBisa
DeleteMakasih bang
ReplyDelete